Banyaknya corat-coretan di sejumlah fasilitas umum di Jakarta Utara, rupanya menjadi perhatian serius Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo. Bahkan, orang nomor satu di DKI Jakarta itu memberikan ultimatum harus menghilangkan corat-coretan itu hingga akhir Desember 2012.
Jokowi yang hadir menggunakan pakaian batik coklat dalam kunjungan kerja di ruang pola lantai II Kantor Walikota Jakarta Utara, langsung memberikan pengarahan kepada jajarannya seperti Walikota, Sudin, Camat maupun Lurah. Dalam kunjungannya itu, Jokowi langsung memberikan paparan dan mengeluarkan sejumlah gambar corat-coretan melalui slide yang ada di Jakarta Utara. Tak ayal, sejumlah dinding yang dipenuhi coretan ada dalam gambar tersebut, seperti di Jl Danau Sunter Selatan, kolong tol Wiyoto Wiyono (Sunter), kawasan Marunda, Cakung Cilincing, kali Sunter, dan taman Plumpang.
"Sebagai pemanasan ini, ada gambar-gambar kecil yang saya ambil di lapangan yang ada corat-coretan sepertinya hampir ada diseluruh Jakarta. Dan saya sampaikan akhir Desember ini sudah hilang. Ini tanggung jawabnya lurah, camat, Sudin Kebersihan dan Sudin Pekerjaan Umum (PU) Tata Air. Semuanya bertanggung jawab," ujar Jokowi, Kamis (27/12).
Menurutnya, bila kondisi itu dibiarkan dipenuhi coretan, maka lingkungan menjadi kotor. Untuk itu, dirinya memerintahkan kepada jajarannya jangan mau kalah bila adu kekuatan dengan ada anak-anak yang corat-coret. "Mereka (yang suka coret) ada corat-coret, dihapuskan, baru ganti. Besoknya kalau ada lagi, kita kejar terus dan cat lagi. Kita kuat-kuatan sama yang coret-coret. Anggaran kita kan gede, jangan kalah sama anak-anak yang anggarannya terbatas. Saya pengen kerja itu detail dan tanpa corat-coretan di jalan," katanya.
Pada kunjungan kerja itu, Jokowi mengimbau kepada seluruh jajarannya harus sering turun ke lapangan. Bila gubernurnya dua kali ke lapangan, camat dan lurahnya bisa 10 kali ke lapangan. "Selama 5 tahun saya akan sering turun ke lapangan, karena masalah ada di masyakarat. Kalau saya mesti turun ke lapangan, ya saya turun. Saya kerja di lapangan sudah biasa. Saya kerja ada manajemen perencanaan, organisasi dan pelaksanaan dan itu yg harus kita kerjakan terus," tuturnya.
Walikota Jakarta Utara Bambang Sugiyono menuturkan sesuai perintah pak Gubernur pihaknya bersama jajarannya akan membersihkan aksi corat-coret yang disejumlah dinding jalan, terutama jalan protokol seperti Jl Yos Sudarso, Gunung Sahari, dan Jembatan Tiga. "Beberapa waktu lalu kami sudah melakukan bersih-bersih coretan di Jl Plumpang Semper. Kami lakukan sesuai perintah pak gubernur. Kalau ada yang coret-coret akan kami hapus dan kuat-kuatan sama anak yang suka corat-coret sembarangan," tuturnya.
Ditambahkannya, pihaknya akan melakukan razia bersama Musyawarah Pimpinan Kota (Muspiko) terhadap pelaku corat-coretan liar. "Apabila masih melakukan corat-coret, artinya akan ada resikonya, yaitu sanksi tegas dengan diberikan denda Tipiring. Biasanya kalau sudah mencorat-coret sembarang itu tidak ada izinnya. Seharusnya di tempat-tempat yang sudah di atur, sehingga tidak merusak tata kota," tandasnya.
Jokowi yang hadir menggunakan pakaian batik coklat dalam kunjungan kerja di ruang pola lantai II Kantor Walikota Jakarta Utara, langsung memberikan pengarahan kepada jajarannya seperti Walikota, Sudin, Camat maupun Lurah. Dalam kunjungannya itu, Jokowi langsung memberikan paparan dan mengeluarkan sejumlah gambar corat-coretan melalui slide yang ada di Jakarta Utara. Tak ayal, sejumlah dinding yang dipenuhi coretan ada dalam gambar tersebut, seperti di Jl Danau Sunter Selatan, kolong tol Wiyoto Wiyono (Sunter), kawasan Marunda, Cakung Cilincing, kali Sunter, dan taman Plumpang.
"Sebagai pemanasan ini, ada gambar-gambar kecil yang saya ambil di lapangan yang ada corat-coretan sepertinya hampir ada diseluruh Jakarta. Dan saya sampaikan akhir Desember ini sudah hilang. Ini tanggung jawabnya lurah, camat, Sudin Kebersihan dan Sudin Pekerjaan Umum (PU) Tata Air. Semuanya bertanggung jawab," ujar Jokowi, Kamis (27/12).
Menurutnya, bila kondisi itu dibiarkan dipenuhi coretan, maka lingkungan menjadi kotor. Untuk itu, dirinya memerintahkan kepada jajarannya jangan mau kalah bila adu kekuatan dengan ada anak-anak yang corat-coret. "Mereka (yang suka coret) ada corat-coret, dihapuskan, baru ganti. Besoknya kalau ada lagi, kita kejar terus dan cat lagi. Kita kuat-kuatan sama yang coret-coret. Anggaran kita kan gede, jangan kalah sama anak-anak yang anggarannya terbatas. Saya pengen kerja itu detail dan tanpa corat-coretan di jalan," katanya.
Pada kunjungan kerja itu, Jokowi mengimbau kepada seluruh jajarannya harus sering turun ke lapangan. Bila gubernurnya dua kali ke lapangan, camat dan lurahnya bisa 10 kali ke lapangan. "Selama 5 tahun saya akan sering turun ke lapangan, karena masalah ada di masyakarat. Kalau saya mesti turun ke lapangan, ya saya turun. Saya kerja di lapangan sudah biasa. Saya kerja ada manajemen perencanaan, organisasi dan pelaksanaan dan itu yg harus kita kerjakan terus," tuturnya.
Walikota Jakarta Utara Bambang Sugiyono menuturkan sesuai perintah pak Gubernur pihaknya bersama jajarannya akan membersihkan aksi corat-coret yang disejumlah dinding jalan, terutama jalan protokol seperti Jl Yos Sudarso, Gunung Sahari, dan Jembatan Tiga. "Beberapa waktu lalu kami sudah melakukan bersih-bersih coretan di Jl Plumpang Semper. Kami lakukan sesuai perintah pak gubernur. Kalau ada yang coret-coret akan kami hapus dan kuat-kuatan sama anak yang suka corat-coret sembarangan," tuturnya.
Ditambahkannya, pihaknya akan melakukan razia bersama Musyawarah Pimpinan Kota (Muspiko) terhadap pelaku corat-coretan liar. "Apabila masih melakukan corat-coret, artinya akan ada resikonya, yaitu sanksi tegas dengan diberikan denda Tipiring. Biasanya kalau sudah mencorat-coret sembarang itu tidak ada izinnya. Seharusnya di tempat-tempat yang sudah di atur, sehingga tidak merusak tata kota," tandasnya.