Rencana relokasi warga penampang basah sisi timur Waduk Pluit,
Penjaringan Jakarta Utara, ke Rusunawa Muara Baru, terpaksa tertunda.
Sebab, 2 blok rusunawa yang diperuntukkan bagi warga tersebut sudah
penuh.
Rusunawa Muara Baru sendiri secara keseluruhan memiliki 12 blok
dengan kapasitas sebanyak 1200 unit. Sebelumnya, sebanyak 4 blok sudah
ditempati sejak 2013 lalu. Kemudian pada 2013, sebanyak 8 blok dibangun
oleh beberapa pengembang sebagai kewajiban pengembang untuk membuat
fasilitas umum (fasum).
Saat ini, dari 8 blok, 2 di
antaranya dengan kapasitas sebanyak 200 unit sudah diserahkan kepada
Dinas Perumahan dan Gedung Pemda DKI serta dipergunakan untuk relokasi
warga sisi barat dan penampang basah sisi timur Waduk Pluit. Sedangkan 6
blok lain dengan kapasitas sebanyak 600 unit belum diserahterimakan
oleh pengembang.
Kepala Unit Pengelola Rumah Susun Sewa
(UPRS) wilayah 1, Maharyadi mengakui, dari 2 blok yang sudah diserahkan
pengembang, yakni blok 11 dan 12 sudah penuh terisi. Dengan rincian, 128
unit untuk relokasi warga sisi barat Waduk Pluit dan 72 unit lain sudah
diberikan pada warga penampang basah sisi timur Waduk Pluit.
"Untuk
yang 6 blok lain kita masih menunggu penyerahan dari pengembang. Nanti
akan saya sampaikan kepada pengembang agar mempercepat penyerahan,
karena sudah dibutuhkan untuk relokasi," ucapnya, Selasa (16/12).
Sementara
itu, warga RT 19/17, Kelurahan Penjaringan, Daeng Mile (65), mengaku
telah mendengar informasi bahwa rusun yang akan menjadi tempat relokasi
sudah penuh. Kondisi ini membuat warga khawatir, karena Waduk Pluit
sendiri sudah mulai dikeruk sejak, Senin (1/12) lalu, sehingga
dikhawatirkan akan roboh. Sebab, dengan posisi rumah mereka berdiri di
atas waduk dan sedang dilakukan pengerukan, akan mempengaruhi konstruksi
tanah pondasi sehingga rentan longsor.
"Yang kami
khawatirkan saat puncak musim penghujan air di waduk meluap. Tentunya,
kondisi ini sangat membahayakan, jangan sampai terjadi seperti di
Banjarnegara yang menewaskan banyak warga," ucapnya.
Pelaksana
Normalisasi Waduk dan Kali DKI Jakarta, Heriyanto mengatakan, dengan
dilaksanakan pengerukan Waduk Pluit, kondisi rumah warga yang berdiri di
atas penampang basah di sisi timur rentan longsor. Tentunya, keadaan
tersebut semakin riskan dengan perkiraan Badan Meteorologi dan Geofisika
(BMKG) tentang puncak musim penghujan yang diprediksi terjadi mulai
Januari nanti.
"Saat ini sudah menuntaskan pengerukan di
aliran sekitar rumah pompa Waduk Pluit. Tapi, untuk normalisasi sisi
timur, kita masih menunggu relokasi," ujarnya.
Camat
Penjaringan, Rusdiyanto mengatakan, dari perkiraan sebanyak 700 kepala
keluarga (KK) yang bermukim di sisi timur Waduk Pluit, sebanyak 72 di
antaranya sudah menerima kunci. Sedangkan 536 sudah terdata dan siap
direlokasi.
"Tapi kita dinformasikan bahwa unit rusun sudah
penuh. Maka untuk selanjutnya kita masih menunggu kesiapan unit rusun,"
tandasnya.
Sumber : http://beritajakarta.com/read/6969/2_Blok_Rusunawa_Muara_Baru_Sudah_Penuh