Tingginya curah hujan di ibu kota membuat operasional tiga rumah pompa
Pluit, kewalahan. Rumah pompa yang semula digerakkan dengan genset kini
mulai bekerja maksimal berkat pasokan listrik dari Perusahaan Listrik
Negara (PLN).
Kepala Dinas Tata Air DKI, Agus Triyono mengungkapkan, meluapnya air
di Kali Abdul Muis hingga menggenangi kawasan Jalan Medan Merdeka Barat
dan Selatan disebabkan pompa air di Pluit tidak dapat berfungsi optimal.
Kondisi tersebut disebabkan, PLN memadamkan arus listrik di kawasan Pluit sejak Senin pagi.
“Tiga
rumah pompa di Pluit tidak dapat berfungsi optimal. Operasional rumah
pompa hanya mengandalkan genset, sehingga kemampuan mesin pompa untuk
menyedot air di Kali Abdul Muis yang mengalir ke Cideng hingga ke Pluit
menjadi terbatas,“ ungkapnya, Senin (9/2).
Menjelang sore, tambah Agus, PLN telah menghidupkan listrik sehingga tiga rumah pompa telah beroperasi normal.
“Sore
ini, genangan air di kawasan Medan Merdeka Barat dan Selatan akan surut
seiring rumah pompa di Pluit berfungsi maksimal,“ tambahnya.
Sekadar
diketahui menjelang sore, genangan masih merendam sejumlah ruas jalan
di ibu kota. Tak terkecuali genangan yang terjadi di ruas Jl Medan
Merdeka, Gambir, Jakarta Pusat. Genangan yang merendam Jl Medan Merdeka
setinggi 10-30 sentimeter. Genangan juga terlihat di depan Jl Medan
Merdeka Utara atau tepat di depan Istana Negara.
Sejumlah
anggota kepolisian dibantu Satpol PP terlihat sibuk mengatur arus lalu
lintas dan mengarahkan pengendara yang melintas untuk melewati lajur
paling kanan yang lebih tinggi.
3 Rumah Pompa Pluit Dimaksimalkan Sedot Banjir
Posted by JAKARTA UTARA on Rabu, 11 Februari 2015
Kang Lintas |
|
Label:
Kliping Berita,
Penjaringan,
Pluit