"Kita berikan bantuan makanan bayi, obat-obatan dan alat kebersihan yang bisa dipergunakan untuk mematikan kuman. Biasakan untuk mencuci tangan supaya terhindar dari kuman penyakit. Kalau pasokan air bersih dan sanitasi di tempat pengungsian ini tidak ada kendala," jelas Menkes yang terlihat begitu bersemangat memantau kondisi warga yang mengungsi.
Ia juga menyarankan, jika ada yang ingin berbagi sebaiknya berikan bantuan yang tepat seperti makanan, alas tidur, selimut, pakaian dalam dan sebagainya yang memang dibutuhkan para pengungsi. "Ditempat pengungsian tidak mungkin untuk mencuci jadi pakaian dalam sangat dibutuhkan," ungkap Nila F.Moeloek.
Berdasarkan data yang didapatkan dari posko pengungsian Apartemen Gading Nias terkait jumlah pengungsi yang ditampung sekitar 852 orang dengan rincian sebagai berikut, pria (241), wanita (329), anak-anak (227), balita (41) dan lansia (14). Selain itu, petugas kesehatan yang terbagi dalam 2 tim bersiaga di posko untuk memberikan pelayanan kesehatan jika ada pengungsi yang sakit.
"Mereka masih bertahan di tempat pengungsian ini karena rumahnya masih kebanjiran. Kita harapkan banjir bisa cepat surut dan warga bisa kembali kerumah untuk memulai aktivitas lagi," tutur Wahyu Haryadi, Wakil Walikota Jakarta Utara didampingi Asisten Kesejahteraan Masyarakat Jakarta Utara, Ahmad Ya'la dan Camat Kelapa Gading, Musa Syafrudin.
Sementara itu, warga RW 03 Pegangsaan Dua, Yuti yang sudah mengungsi sejak Minggu (8/2) malam mengaku ingin secepatnya bisa pulang kerumah. "Saya pengen cepet pulang, sudah bosan ditempat pengungsian karena geraknya terbatas tapi mau gimana lagi banjirnya masih tinggi," keluh ibu tiga anak