Upaya Pemprov DKI Jakarta untuk meminimalisiasi banjir yang melanda di
daerah pesisir Jakarta terancam gagal. Salah satunya, proyek pembangunan
Waduk Marunda di Kampung Bambu Kuning RW 02, yang rencananya memiliki
luas 56 hektar ini telah mangkrak sejak 6 bulan lalu.
Hasil
pengamatan dilokasi, terlihat 11 unit eskavator milik Dinas Pekerjaan
Umum (DPU) DKI Jakarta, bertengger di bibir waduk. Terlihat
lumpur-lumpur bekas dikeruk menghiasi sekeliling bibir waduk. Suasana di
lokasi nampak sepi. Tak ada satupun aktivitas pihak DPU DKI, untuk
melanjutkan proyek pembangunan waduk itu. Tak hanya itu, terlihat juga
lumpur-lumpur bekas dikeruk ini meluber ke jalanan.Diketahui, melubernya
lumpur tersebut diketahui akibat hujan deras yang melanda wilayah
Jakarta Utara beberapa waktu lalu. Beberapa warga yang mengendarakan
sepeda motor, nampak sulit melintas.
Selain itu, disekitaran
lokasi yang sepi tersebut, tak nampak juga aktivitas-aktivitas warga di
pemukiman Bambu Kuning, Kelurahan Marunda, Cilincing, Jakarta Utara.
Bahkan, kawasan tersebut nampak gersang dan banyak debu. Ditambah lagi
akses jalan di lokasi itu rusak dan berlubang.
Salah seorang
warga,Tuti (48) mengaku sudah sekitaran 6 bulan lebih, tak ada kegiatan
pembangunan di Waduk Marunda. Malahan, selama itu, sebanyak 11 eskavator
tak pernah dinyalakan."Gak ada aktivitas pak di sini. Sepi. Ini proyek
waduk juga entah berantah kabarnya. Udah cukup lama, ada sekitaran 6
bulanan. Gak ngerti saya kenapa," ucap warga di RW 2, Kelurahan Marunda,
Cilincing, Jakarta Utara, Senin (16/02).
Menurut perempuan yang
sudah menetap selama 7 tahun dekat Waduk Marunda, ia mengaku proyek
pembangunan Waduk Marunda terus dilanjutkan. "Kalau perlu dikebut dong
ya. Bukannya apa-apa, waduk ini kita sudah bisa tahu ya. Fungsinya
menampung air, sebagai antisipasi banjir juga," ungkapnya.
Warga
lainnya, Haeruddin (50) yang juga sebagai warga di Jalan Bambu Kuning RT
13/02 menuturkan, pengerjaan pembangunan waduk ditargetkan selama
setahun.
"Yang saya tahu ya, setahun pengerjaannya. Toj pak Joko
Widodo waktu masih jad
Sementara itu, Lurah
Marunda, Ali Mundasir menuturkan, pihaknya tak tahu menahu terkait
proyek pembangunan tersebut. Ia menyebutkan yang tahu soal itu hanyalah
dari Dinas Pekerjaan Umum (DPU) DKI Jakarta."Sama seperti di Waduk Rawa
Kendal. Ya mungkin mangkraknya sama ya. Cuman itu diluar sepengetahuan
saya. Ini kan proyeknya DPU. Cuman, memang warga banyak menanyakan soal
proyek itu nasibnya gimna," ucapnya.
Ia pun mengakui kawasan di
Jalan Karang Kendal memang sempat mengalami banjir hingga setinggi 50
sentimeter. Ia pun menjelaskan penyebab terjadinya banjir itu."Air itu
berasal dari wilayah Jakarta Timur. Sebelah waduk itu rawa, air nya
ngalir ke kawasan Rorotan, lalu ke Marunda lanjut kebuang ke
laut.Kemarin memang 50 sentimeter. Itu memang drainasenya buruk ya. Jadi
sulit menampung. Bukan karena air di Waduk Rawa Kendal meluber ke
jalan. Bukan karena itu," ucapnya. (yan/warkot)
i Gubernur DKI Jakarta, kan seminggu beberapa kali
main ke sini. Ini pengerjaannya setahun, tapi baru enam bulan ini
vakum. Saya juga gak tahu kenapa," jelasnya.
Setengah Tahun, Proyek Waduk Marunda Mangkrak
Posted by JAKARTA UTARA on Selasa, 17 Februari 2015
Kang Lintas |
|