Ingin Bekerja Dengan Iklas dan Sungguh - SungguhBekerja dengan ikhlas dan sungguh-sungguh itulah yang menjadi pedoman Ir. Priyo Antoro yang menjabat Wakil Lurah Kamal Muara, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara. Lelaki kelahiran Jakarta 23 Januari 1961 ini menginginkan masyarakat Kamal Muara yang sebagian tinggal di daerah pantai yang berbatasan langsung dengan laut Jawa itu menginginkan warganya jangan menjadi penonton dalam pembangunan.
“Obsesi saya ingin menjadikan masyarakat Kamal Muara mandiri,” ungkap alumni Universitas Jayabaya ini kepada reporter jakartautara.com diruang kerjanya. Bersikap santun dan terbuka sudah menjadi niat ayah dari Hendra Hekayasa dan Inggrid M ini dalam membina hubungan yang harmonis antara aparat pemerintah dengan masyarakat.
Namun di benak suami dari Ny. Triwiati ini selalu memikirkan bagaimana mengubah karakter masyarakat Kamal Muara khususnya yang tinggal di dekat pantai. Yaitu bagaimana merubah kebiasaan menerima menjadi memberi. Obsesi ini sudah dikerjakan Priyo, demikian lelaki ini biasa akrab disapa sejak mulai bertugas di Kamal Muara pada tahun 1986 lalu.
Anak kedua dari enam saudara pasangan Komardi dan Ny. Fatimah yang dibesarkan di Teluk Gong, Jakarta Utara itu memang tahu persis kondisi masyarakat Kamal Muara yang memang letaknya tidak berapa jauh dari tempatnya dibesarkan tersebut. Berkat kerja keras seluruh jajaran aparat Kelurahan Kamal Muara, termasuk andil Ir Priyo Antoro ini akhirnya masyarakat Kamal Muara dari hari ke hari, waktu ke waktu kini sudah semakin maju. Dan pola piker serta karakternya yang biasa menerima kini sebagian sudah bisa diubah menjadi sikap memberi.
Contoh yang paling terlihat dewasa ini, kepedulian warga Kamal Muara dalam bergotong royong sangat tinggi. Diantaranya kalau ada yang meninggal tanpa disuruh langsung memberikan bantuan mulai dari jenazah dimandikan, sholatkan, kafankan sampai di kuburkan termasuk dengan melakukan tahlilan. Belum lagi partisipasi warga dalam menjaga keamanan. Tidak heran bila Kamal Muara pada tahun 2005 berhasil keluar sebagai juara pertama lomba siskamling tingkat Polda Metro Jaya.
Ini tidak terlepas dari perhatian Priyo yang memang dikenal sangat rajin turun ke masyarakat melakukan pembinaan bersama pimpinannya di Kelurahan, kecamatan maupun di tingkat Kotamadya Jakarta Utara. Kerja keras warga dan aparat Kamal Muara dalam bersama sama memajukan wilayah dapat dilihat. Dahulu Kamal Muara yang dikenal sebagai tempat jin buang anak kini semakin maju. Berbagai prestasi telah diukir wilayah ini yang dulunya diplesetkan sebagai kawasan yang kumel dan semrawut kini semakin cantik. Baru-baru ini wilayah itu terpilih sebagai juara lomba Gerakan Sayang Ibu tingkat Kotamadya Jakarta Utara dan juara balita sehat. Berarti tingkat kesejahteraan maupun derajat kesehatannya semakin baik.
“Ini terjadi karena kepedulian dan kemandirian warga sudah semakin baik.”ungkap Prio berharap ini bisa dipertahankan dan ditingkatkan lagi. Priyo yang mengecap pendidikan SD di SD 01 Teluk Gong, kemudian menamatkan SMPN 112 Tekuk Gong meneruskan ke SMAN 5 Mangga Besar.”Barulah tahun 1992 saya menamatkan sekolah di Universitas Jayabaya pada tahun 1992,” ungkap Priyo mengaku ia menyelesaikan kuliah sambil bekerja dan sudah menjadi pegawai negeri ketika itu.Karier pemerintahan Priyo dimulai tahun 19876 sebagai staf Kepegawaian Kotamadya Jakarta Utara. Kemudian pada tahun yang sama dipindahkan ke wilayah Kamal Mmuara. Setahun kemudian menjabat Kaur Pembangunan di tempat yang sama. Selanjutnya pada tahun 1993 pindah menjadi staf Kesra Kecamatan Penjaringan. Selanjutnya pada tahun 1994 menjabat Kaur Umum di Kelurahan Kapuk Muara. Dan pada tahun 1998 kembali lagi ke Kamal Muara menjabat Karu Umum. Barulah pada tahun 2002 dipindahkan e Kelurahan Papango dan pada tahun 2002 kembali ke Kamal Muara dan menjabat Sekretaris Kelurahan Kamal Muara.
“Pada tanggal 22 Desember 2004 saya dilantik oleh Walikota Jakarta Utara Effendi Anas menjadi wakil Lurah Kamal Muara hingga sekarang ini,” ungkap Priyo yang mengaku dirinya semula tidak bercita-cita menjadi pegawai negeri. Dia masuk jadi pegawai negeri karena kebetulan. Saat itu orangtuanya yang karyawan swasta memintanya untuk daftar masuk menjadi pegawai negeri.”Daripada pagi bengong-bongong saja (nganggur red) karena saya ketika itu kuliah sore hari akhirnya disuruh daftar dan akhirnya diterima jadi pegawai negeri,” ungkap Priyo lagi.
Diawali dengan kebetulan menjadi pegawai negeri itulah kini Prio yang sudah 20 tahun mengabdikan dirinya menjadi aparat pemerintah itu merasa pekerjaannya kini sebagai amanah yang harus dilakukan dengan penuh tanggung jawab. Baik di dunia kepada atasan dan masyarakatnya juga kelak di akhirta nanti kepada sang khalik. Hanya yang menjadi prinsifnya bagaimana kesehariannya bisa menjadi orang yang baik dan memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat. (rep Hadi Riawan)
Berita Media Online Jakarta Utara dari hal : http://www.jakartautara.com/article.php?storyid=2252
