Masih rendahnya kesadaran penghuni rumah susun sewa (Rusunawa) di Marunda, Cilincing, Jakarta Utara, membuat pengelola rugia hingga miliaran rupiah. Berbagai cara dilakukan dengan tujuan kesadaran itu timbul yaitu dengan menggelar operasi senyum menagih penghuni yang menunggak dengan harapan kerugian itu akan dapat diatasi.
Kepala Unit Pengelola Rusun Wilayah I Dinas Perumahan dan Gedung Pemda Provinsi DKI Jakarta, Kusnindar ketika dikonfirmasi mengakui pihaknya menggelar operasi senyum untuk menagih uang sewa kepada penghuni rusun. “Kami kerahkan petugas wanita untuk menagih penghuni yang menunggak. Diharapkan dengan cara seperti ini penghuni akan mau membayar tunggakan,”jelasnya.
Menurutnya, tunggakkan restribusi di rusun ini sangat memprihatinkan, berdasarkan hitungan dari tahun 2007 hingga 2012 mencapai Rp 2,3 miliar. Bahkan, dari 700 unit yang telah dihuni, 410 unit yang belum membayar tunggakan. Sedangkan, sisanya 290 unit sudah membayar. Dari jumlah yang belum membayar itu rata-rata mereka mengaku tidak punya uang.
“Selain kami melakukan operasi senyum kepada penghuni Rusunawa, kami juga menegur secara lisan. Tapi jika tidak juga diindahkan kami akan keluarkan surat teguran I. Kemudian, penyampaian Surat Teguran I, apabila juga, akan dikeluarkan Surat Teguran II. Namun, setelah diberi surat teguran tiga kali tak mau mengubris, akan disegel Putih namun, jika sudah begitu tetap saja membandel akan disegel merah dan gembok serta pengosongan unit hunian,”jelasnya,
Tarif sewa Rusunawa Marunda yang tersubsidi, jelas Kusnindar, mulai dari Rp 128 ribu hingga Rp 159 ribu. Sedangkan,tarif umum dari Rp 304 ribu hingga Rp 371 ribu. Tarif tersebut di luar tarif listrik dan air. Operasi senyum bertujuan kredit macet di rusunawa Marunda dapat segera teratasi
Kepala Unit Pengelola Rusun Wilayah I Dinas Perumahan dan Gedung Pemda Provinsi DKI Jakarta, Kusnindar ketika dikonfirmasi mengakui pihaknya menggelar operasi senyum untuk menagih uang sewa kepada penghuni rusun. “Kami kerahkan petugas wanita untuk menagih penghuni yang menunggak. Diharapkan dengan cara seperti ini penghuni akan mau membayar tunggakan,”jelasnya.
Menurutnya, tunggakkan restribusi di rusun ini sangat memprihatinkan, berdasarkan hitungan dari tahun 2007 hingga 2012 mencapai Rp 2,3 miliar. Bahkan, dari 700 unit yang telah dihuni, 410 unit yang belum membayar tunggakan. Sedangkan, sisanya 290 unit sudah membayar. Dari jumlah yang belum membayar itu rata-rata mereka mengaku tidak punya uang.
“Selain kami melakukan operasi senyum kepada penghuni Rusunawa, kami juga menegur secara lisan. Tapi jika tidak juga diindahkan kami akan keluarkan surat teguran I. Kemudian, penyampaian Surat Teguran I, apabila juga, akan dikeluarkan Surat Teguran II. Namun, setelah diberi surat teguran tiga kali tak mau mengubris, akan disegel Putih namun, jika sudah begitu tetap saja membandel akan disegel merah dan gembok serta pengosongan unit hunian,”jelasnya,
Tarif sewa Rusunawa Marunda yang tersubsidi, jelas Kusnindar, mulai dari Rp 128 ribu hingga Rp 159 ribu. Sedangkan,tarif umum dari Rp 304 ribu hingga Rp 371 ribu. Tarif tersebut di luar tarif listrik dan air. Operasi senyum bertujuan kredit macet di rusunawa Marunda dapat segera teratasi