Rorotan-Masyarakat petani di Jakarta Utara meminta kepada pemimpin baru di DKI Jakarta nanti yakni Jokowi agar memperhatikan nasib masa depan para petani yang selama ini mengandalkan mata pencahariannya tanam padi.
Berbagai harapan yang disampaikan petani ini adalah soal pemberian pupuk subsidi untuk tepat sasaran, pompa air untuk memperlancar saluran irigasi ke persawahan, bibit unggul untuk kualitas padi serta perlindungan lahan menjadikan kawasan pertanian kota.
Abdul Kodir Ketua Gapoktan ( Gabungan Petani Rorotan) meminta kepada Jokowi yang menyatakan dirinya pro kepada masyarakat kecil seyogyanya mengakomodir kepentingan para petani. Diantaranya memberikan lahan abadi untuk lahan pertanian kota. Ini sudah ada di Jakarta Timur sebesar 6 Ha untuk lahan abadi yang dikelolah oleh petani dan Pemda.
"Untuk di Jakarta Utara terdapat 620 Ha lahan pertanian. Namun sebagian besar penggarap. Oleh karena itu Pemimpin yang baru nanti bisa mengakomodir kepentingan petani" jelasnya.
Menurutnya, Sebanyak 300 warga yang tergabung di kelompok tani dan 120 orang perorangan ini mengandalkan profesi sebagai petani untuk mata pencahariannya. Jika tidak lekas diberikan perlindungan bukan tidak mungkin lahan pertanian ditengah kota akan hilang.
"Yaa mudah-mudahan aspirasi para petani ini bisa menjadi perhatian pak jokowi bahwa petani juga warga Jakarta" ujarnya. ( Bian)
Berbagai harapan yang disampaikan petani ini adalah soal pemberian pupuk subsidi untuk tepat sasaran, pompa air untuk memperlancar saluran irigasi ke persawahan, bibit unggul untuk kualitas padi serta perlindungan lahan menjadikan kawasan pertanian kota.
Abdul Kodir Ketua Gapoktan ( Gabungan Petani Rorotan) meminta kepada Jokowi yang menyatakan dirinya pro kepada masyarakat kecil seyogyanya mengakomodir kepentingan para petani. Diantaranya memberikan lahan abadi untuk lahan pertanian kota. Ini sudah ada di Jakarta Timur sebesar 6 Ha untuk lahan abadi yang dikelolah oleh petani dan Pemda.
"Untuk di Jakarta Utara terdapat 620 Ha lahan pertanian. Namun sebagian besar penggarap. Oleh karena itu Pemimpin yang baru nanti bisa mengakomodir kepentingan petani" jelasnya.
Menurutnya, Sebanyak 300 warga yang tergabung di kelompok tani dan 120 orang perorangan ini mengandalkan profesi sebagai petani untuk mata pencahariannya. Jika tidak lekas diberikan perlindungan bukan tidak mungkin lahan pertanian ditengah kota akan hilang.
"Yaa mudah-mudahan aspirasi para petani ini bisa menjadi perhatian pak jokowi bahwa petani juga warga Jakarta" ujarnya. ( Bian)