KOJA- Hujan deras yang terus mengguyur Ibukota, bahkan sejumlah wilayah seperti di Jakarta Timur dan Jakarta Selatan terendam banjir, namun tidak di wilayah Jakarta Utara. Beberapa lokasi titik rawan banjir seperti di kawasan pemukiman Sungai Begog Semper Timur, Pemukiman warga bantaran Kali Cakung Lama, Kampung Sepatan Rorotan dan sejumlah lokasi pemukiman lainnya masih tetap aman dari banjir.
Hujan deras beberapa waktu lalu dan hari ini hanya menyisakan beberapa titik lokasi genangan air di jalan-jalan dengan ketinggian 15-30 cm.Genangan air ini hanya beberapa jam tergenang kemudian surut kembali. Akan tetapi jumlah titik genangan air mengalami penurunan. Sebelumnya titik lokasi genangan air di Jakarta Utara berjumlah 30 titik kini menjadi 18 titik genangan air.
Menurut Bambang Sugiono Walikota Jakarta Utara, terminimalisirnya banjir di Jakarta Utara dikarenakan berfungsinya sarana Kali Banjir Kanal Timur di Marunda, sistem pintu-pintu air maupun rumah pompa yang berjalan. Termasuk penyiapan mesin pompa portable yang disiagakan PU Air untuk menyedot genangan air yang masih menggenang.
"Selain kita sudah siapkan sarana dan prasarana untuk mencegah banjir, namun kegiatan seperti pengurasan lumpur di saluran air,kali dan waduk serta kerja bakti massal tetap ditingkatkan, mengingat sungai di jakarta utara ini sering mendapatkan kiriman sampah yang dapat menyumbat arus air" ujar Bambang Sugiono.
Maka dari itu, Bambang berharap agar masyarakat ikut terlibat didalamnya seperti menjaga saluran atau kali dari kepungan sampah. Dan juga tidak membuang sampah ke sembarang tempat atau sungai.
"Tiga Belas Sungai di Jakarta Utara ini menjadi muaranya air yang mengalir dari semua wilayah termasuk dari Bogor dan Depok. Kalau hanya air yang mengalir mungkin cepat kemuara, namun jika bercampur sampah ini yang membuat lingkungan jadi banjir" sahutnya. Hujan deras yang turun hari ini hanya terlihat beberapa lokasi titik genangan air seperti di Jalan Pluit Raya Selatan, Jalan Plumpang-Semper (Dpn Toar), Jalan Raya Pegangsaan Dua, Jalan Raya Kramat Jaya Tugu Utara, Jalan Mangga, Jalan Walang Baru, Jalan Yos Sudarso (dpn Sudinhub) dan sejumlah titik jalan lainnya.
Hujan deras beberapa waktu lalu dan hari ini hanya menyisakan beberapa titik lokasi genangan air di jalan-jalan dengan ketinggian 15-30 cm.Genangan air ini hanya beberapa jam tergenang kemudian surut kembali. Akan tetapi jumlah titik genangan air mengalami penurunan. Sebelumnya titik lokasi genangan air di Jakarta Utara berjumlah 30 titik kini menjadi 18 titik genangan air.
Menurut Bambang Sugiono Walikota Jakarta Utara, terminimalisirnya banjir di Jakarta Utara dikarenakan berfungsinya sarana Kali Banjir Kanal Timur di Marunda, sistem pintu-pintu air maupun rumah pompa yang berjalan. Termasuk penyiapan mesin pompa portable yang disiagakan PU Air untuk menyedot genangan air yang masih menggenang.
"Selain kita sudah siapkan sarana dan prasarana untuk mencegah banjir, namun kegiatan seperti pengurasan lumpur di saluran air,kali dan waduk serta kerja bakti massal tetap ditingkatkan, mengingat sungai di jakarta utara ini sering mendapatkan kiriman sampah yang dapat menyumbat arus air" ujar Bambang Sugiono.
Maka dari itu, Bambang berharap agar masyarakat ikut terlibat didalamnya seperti menjaga saluran atau kali dari kepungan sampah. Dan juga tidak membuang sampah ke sembarang tempat atau sungai.
"Tiga Belas Sungai di Jakarta Utara ini menjadi muaranya air yang mengalir dari semua wilayah termasuk dari Bogor dan Depok. Kalau hanya air yang mengalir mungkin cepat kemuara, namun jika bercampur sampah ini yang membuat lingkungan jadi banjir" sahutnya. Hujan deras yang turun hari ini hanya terlihat beberapa lokasi titik genangan air seperti di Jalan Pluit Raya Selatan, Jalan Plumpang-Semper (Dpn Toar), Jalan Raya Pegangsaan Dua, Jalan Raya Kramat Jaya Tugu Utara, Jalan Mangga, Jalan Walang Baru, Jalan Yos Sudarso (dpn Sudinhub) dan sejumlah titik jalan lainnya.