KOJA- Musim hujan musim datangnya penyakit, sejumlah rumah sakit banyak didatangi pasien. Seperti di RSUD Koja Jakarta Utara yang hari ini didatangi Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo. “Saya datang mendadak kesini untuk mengecek langsung, karena saya dengar dulunya banyak keluhan, tapi saya lihat kok sekarang ndak,” ujar Jokowi usai berkunjung di RSUD Koja, Kamis (22/11).Gubernur DKI Jakarta DKI Jakarta Joko Widodo meminta seluruh layanan kesehatan mulai tingkat Puskesmas Kelurahan, Kecamatan dan Rumah Sakit diminta untuk terus meningkatkan pelayanan kepada masyarakat.
Diakui oleh Jokowi panggilan akrab Joko Widodo, secara umum pelayanan di RSUD Koja sudah baik. Meski begitu pihaknya masih menemukan pelayanan obat-obatan yang agak lama lantaran obatnya masih kurang, ditumbuk dan masih dicari.
Selain itu, daya tampung rumah sakit tersebut juga masih dinilai kurang. “Kalau mengeluh pasti ada ribuan orang, tapi pilih satu dan dua keluhan saja. Kita akan koreksi, seperti obat masih kurang cepat, daya tampung juga kurang, dan kita ubah yang kelas 2 menjadi kelas 3. Kalau masalah kurang tenaga kerja, itu sudah dilaporkan ke saya dan nanti diatasi,” katanya.
Jokowi yang baru 5 minggu menjabat sebagai orang nomor satu di ibukota, menjanjikan akan terus mengoreksi sejumlah rumah sakit yang dinilai perlu diperbaiki.
“Kita koreksi lah rumah sakit, pasti masih ada yang belum baik dan perlu diperbaiki. Itu tidak ada masalah, sedangkan untuk yang berobat nggak pakai Kartu Jakarta Sehat, tapi dengan KTP DKI saja tetap dilayani. Warga tidak usah nunggu memiliki kartu keluar baru berobat cukup dengan KTP DKI bisa,” tuturnya.
Terkait dengan adanya permintaan seorang suster RSUD Koja, agar tenaga kerja perawat, ditambah, Jokowi mengakuinya. Menurutnya, meski begitu soal pelayanan selama ini masih bisa melayani pasien yang datang. “Tadi memang ada laporan kesayam nanti akan kita atasi,” singkat Jokowi.
MINTA TANDA TANGAN JOKOWI
Sementara itu, Munoh Nur Halifah,20, sempat memberanikan diri meminta tanda tangan kepada Gubernur Jokowi. Ini dilakukan karena, dirinya sudah berusaha meminta tanda tangan dokter dengan tujuan agar anaknya Muhammad Rasit, yang dilahirkan pada Kamis (15/11) lalu mengidap, penyakit paru-paru segera mendapat pelayanan. Namun, oleh pihak dokter rumah sakit, disuruh menunggu. “Pak tolong tanda tangani surat ini, agar anak saya bisa dirawat,” jelas istri Kamaludi,28.
Mendapat permintaan itu, Jokowi langsung menanda tangani surat dan membubuhkan pesan agar segera dilayani. “Pelayanannya disini kurang dan dipersulit meminta tanda tangan. Karena ini anak pertama kasian ada di ruang darurat. Harapannya pelayanannya dipercepat dan juga tanda tangannya,” kata warga Jalan Maja, Koja, Jakarta Utara itu.
Direktur Umum RSUD Koja, Togi Asman Sinaga ketika dikonfirmasi mengatakan semenjak diluncurkannya Kartu Jakarta Sehat (KJS) dan pergantian musim, jumlah pasien di RSUD Koja mengalami peningkat 20 persen, yaitu dari 800 pasien menjadi 900 pasien.
“Dari 900 pasien itu, sebanyak 84 persen orang miskin yang memakai kartu KJS, Jamkesda dan SKTM,” ujar Togi, Kamis (22/11).Dari jumlah, 60 pasien rawat inap, 150 pasien di ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD), sedangkan sisanya 690 pasien rawat jalan. “Jenis penyakit yang diderita para pasein rata-rata sakit perut, diare, liver, demam berdarah dengue (DBD), jantung, saraf dan lain-lain,” katanya
Diakui oleh Jokowi panggilan akrab Joko Widodo, secara umum pelayanan di RSUD Koja sudah baik. Meski begitu pihaknya masih menemukan pelayanan obat-obatan yang agak lama lantaran obatnya masih kurang, ditumbuk dan masih dicari.
Selain itu, daya tampung rumah sakit tersebut juga masih dinilai kurang. “Kalau mengeluh pasti ada ribuan orang, tapi pilih satu dan dua keluhan saja. Kita akan koreksi, seperti obat masih kurang cepat, daya tampung juga kurang, dan kita ubah yang kelas 2 menjadi kelas 3. Kalau masalah kurang tenaga kerja, itu sudah dilaporkan ke saya dan nanti diatasi,” katanya.
Jokowi yang baru 5 minggu menjabat sebagai orang nomor satu di ibukota, menjanjikan akan terus mengoreksi sejumlah rumah sakit yang dinilai perlu diperbaiki.
“Kita koreksi lah rumah sakit, pasti masih ada yang belum baik dan perlu diperbaiki. Itu tidak ada masalah, sedangkan untuk yang berobat nggak pakai Kartu Jakarta Sehat, tapi dengan KTP DKI saja tetap dilayani. Warga tidak usah nunggu memiliki kartu keluar baru berobat cukup dengan KTP DKI bisa,” tuturnya.
Terkait dengan adanya permintaan seorang suster RSUD Koja, agar tenaga kerja perawat, ditambah, Jokowi mengakuinya. Menurutnya, meski begitu soal pelayanan selama ini masih bisa melayani pasien yang datang. “Tadi memang ada laporan kesayam nanti akan kita atasi,” singkat Jokowi.
MINTA TANDA TANGAN JOKOWI
Sementara itu, Munoh Nur Halifah,20, sempat memberanikan diri meminta tanda tangan kepada Gubernur Jokowi. Ini dilakukan karena, dirinya sudah berusaha meminta tanda tangan dokter dengan tujuan agar anaknya Muhammad Rasit, yang dilahirkan pada Kamis (15/11) lalu mengidap, penyakit paru-paru segera mendapat pelayanan. Namun, oleh pihak dokter rumah sakit, disuruh menunggu. “Pak tolong tanda tangani surat ini, agar anak saya bisa dirawat,” jelas istri Kamaludi,28.
Mendapat permintaan itu, Jokowi langsung menanda tangani surat dan membubuhkan pesan agar segera dilayani. “Pelayanannya disini kurang dan dipersulit meminta tanda tangan. Karena ini anak pertama kasian ada di ruang darurat. Harapannya pelayanannya dipercepat dan juga tanda tangannya,” kata warga Jalan Maja, Koja, Jakarta Utara itu.
Direktur Umum RSUD Koja, Togi Asman Sinaga ketika dikonfirmasi mengatakan semenjak diluncurkannya Kartu Jakarta Sehat (KJS) dan pergantian musim, jumlah pasien di RSUD Koja mengalami peningkat 20 persen, yaitu dari 800 pasien menjadi 900 pasien.
“Dari 900 pasien itu, sebanyak 84 persen orang miskin yang memakai kartu KJS, Jamkesda dan SKTM,” ujar Togi, Kamis (22/11).Dari jumlah, 60 pasien rawat inap, 150 pasien di ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD), sedangkan sisanya 690 pasien rawat jalan. “Jenis penyakit yang diderita para pasein rata-rata sakit perut, diare, liver, demam berdarah dengue (DBD), jantung, saraf dan lain-lain,” katanya