CILINCING- Maraknya sopir angkot tembak maupun tak mengantongi Surat Ijin Mengemudi (SIM) membuat keresahan penumpang saat menumpang angkutan umum yang ditumpanginya. Pasalnya sopir-sopir tersebut kerap menurunkan penumpang seenaknya alias potong rute bahkan sering ugal-ugalan."Saya tahunya sopir tembak biasanya yang mengemudi anak-anak remaja, tak pakai seragam dan membawanya ugal-ugalan" tutur Siska 23, karyawan KBN, Cakung Cilincing.
Mustofa 34, sopir angkot KWK 03 Jurusan Tg Priok-Cakung membenarkan banyaknya sopir tembak maupun sopir yang tak mengantongi SIM. Biasanya mereka itu diberikan kemudi oleh si sopir yang benar untuk menggantikannya. Dan mereka biasanya operasi di pagi dan sore hari.
"Kalau bisa mereka ditertibkan, selain membahayakan penumpang, juga sering kali menurunkan penumpang tidak sampai tujuan, dampaknya kepada kami sopir yang resmi" tuturnya.Menanggapi hal ini, Benyamin Bukit Kasudin Perhubungan Jakarta Utara akan melakukan pengecekan dan berkoordinasi dengan pihak kepolisian. Namun ia meminta kepada pemilik angkutan umum agar tidak memberikan kemudi kepada awak sopir yang tak punya SIM ataupun sopir tembak.
Mustofa 34, sopir angkot KWK 03 Jurusan Tg Priok-Cakung membenarkan banyaknya sopir tembak maupun sopir yang tak mengantongi SIM. Biasanya mereka itu diberikan kemudi oleh si sopir yang benar untuk menggantikannya. Dan mereka biasanya operasi di pagi dan sore hari.
"Kalau bisa mereka ditertibkan, selain membahayakan penumpang, juga sering kali menurunkan penumpang tidak sampai tujuan, dampaknya kepada kami sopir yang resmi" tuturnya.Menanggapi hal ini, Benyamin Bukit Kasudin Perhubungan Jakarta Utara akan melakukan pengecekan dan berkoordinasi dengan pihak kepolisian. Namun ia meminta kepada pemilik angkutan umum agar tidak memberikan kemudi kepada awak sopir yang tak punya SIM ataupun sopir tembak.