PADEMANGAN - Sejumlah pengendara motor maupun mobil yang mengarah Ancol mengeluhkan dengan maraknya tempat turunnya pasir dari truk besar di jalan RE Martadinata, Jakarta Utara. Pasalnya, truk-truk besar yang menurunkan pasir di lokasi tersebut memakan bahu jalan selain itu pasir-pasir yang berserakan di jalan juga mengancam keselamatan pengendara motor.
"Harus ekstra hati-hati bila melintasi lokasi dimana banyak truk yang menurunkan pasir. Sebab pasirnya kerap berserakan ke jalan membuat kami kuatir terpeleset," kata Sumarno, 42, salah seorang pengendara di Jalan RE Martadinata, Kamis (27/6/2013).
"Harus ekstra hati-hati bila melintasi lokasi dimana banyak truk yang menurunkan pasir. Sebab pasirnya kerap berserakan ke jalan membuat kami kuatir terpeleset," kata Sumarno, 42, salah seorang pengendara di Jalan RE Martadinata, Kamis (27/6/2013).
Ia mengaku hampir setiap hari melintasi jalan tersebut. Bahkan, katanya, bila hari sabtu dan minggu banyak truk-truk besar yang menurunkan pasir di pinggir jalan. "Saya sih heran saja banyak truk yang menurunkan pasir di jalan namun tidak ada tindakan. Padahal itukan mengganggu ketertiban umum dan pengguna jalan," ungkapnya.
Pria yang mengaku bekerja di perusahaan swasta di kawasan Pluit itu, berharap pemerintah kota Jakarta Utara dapat mengambil tindakan penertiban. "Kalau perlu tempat tambal ban dan pedagang kaki lima yang ada di pinggir jalan juga di berikan arahan supaya tidak ada lagi truk yang parkir seenaknya," harap dia.
Ucapan senada juga di katakan, wibowo, 34. Dirinya mengaku sempat melihat pengendara motor yang terpeleset di depan tempat penurunan pasir Jalan RE Martadinata. "Kalau hujan jalan jadi licin, kalau panas jadi berdebu. Kami yang menggunakan jalan jadi terancam," ujarnya.
Pantauan jakartautara.co di Jalan RE Martadinata tepatnya antara perlintasan kereta api hingga jembatan terdapat sejumlah lokasi penurunan pasir. Selain itu di sepanjang lokasi tersebut juga ada beberapa tempat tambal ban dan bengkel bagi truk dan para pedagang kaki lima. Aktivitas penurunan pasir dari truk ke tepi jalan juga kerap dilakukan dan menurut sumber hannya beberapa hari pasir habis karena langsung diangkut kembali untuk melayani pembelinya. Setelah itu datang lagi truk yang lain menurunkan dan begitu seterusnya.
Pria yang mengaku bekerja di perusahaan swasta di kawasan Pluit itu, berharap pemerintah kota Jakarta Utara dapat mengambil tindakan penertiban. "Kalau perlu tempat tambal ban dan pedagang kaki lima yang ada di pinggir jalan juga di berikan arahan supaya tidak ada lagi truk yang parkir seenaknya," harap dia.
Ucapan senada juga di katakan, wibowo, 34. Dirinya mengaku sempat melihat pengendara motor yang terpeleset di depan tempat penurunan pasir Jalan RE Martadinata. "Kalau hujan jalan jadi licin, kalau panas jadi berdebu. Kami yang menggunakan jalan jadi terancam," ujarnya.
Pantauan jakartautara.co di Jalan RE Martadinata tepatnya antara perlintasan kereta api hingga jembatan terdapat sejumlah lokasi penurunan pasir. Selain itu di sepanjang lokasi tersebut juga ada beberapa tempat tambal ban dan bengkel bagi truk dan para pedagang kaki lima. Aktivitas penurunan pasir dari truk ke tepi jalan juga kerap dilakukan dan menurut sumber hannya beberapa hari pasir habis karena langsung diangkut kembali untuk melayani pembelinya. Setelah itu datang lagi truk yang lain menurunkan dan begitu seterusnya.
