WARAKAS - Setiap hari warga di pemukiman Warakas mengeluhkan keberadaan sampah yang mengeluarkan bau busuk hingga radius 200 meter. Lokasi sampah yang kian menggunung dan menutup jalan alternatif (Mising link) di Jalan Warakas V Gang XII RW 12 Kelurahan Warakas, Tanjung Priok, Jakarta Utara menurut warga tidak secara rutin diangkut petugas.
"Petugasnya jarang mengangkut sampah, warga disini kebauan. Kasihan bila ada warga sekitar yang hajatan mereka semua mengeluh," kata Sutari, 50, Warga setempat.
Keluhan tersebut di benarkan Sarimun, Ketua RT 011/12 Kelurahan Warakas. "Kami juga sudah pusing setiap hari di tegur warga. Masalahnya sampah di Jalan Warakas V (lima) ini menebar bau busuk, bau bangkai binatang dan lalat yang berterbangan kerumah warga. Baunya mengakibatkan warga mual dan keluarga saya sampai terserang diare," ungkap Sarimun, Selasa (29/4/2014).
Ia mengaku sampah yang berada dilingkungannya tidak setiap hari diangkut oleh unit petugas kebersihan. Terakhir diangkut, kata dia, pada hari minggu lalu dengan alat berat hasilnya ada empat truk. "Yang diangkut itu sampah yang baru datang saja. Sedangkan sampah yang lama kami perkirakan masih puluhan truk lagi ini tidak tersentuh sama sekali. Sampah memang dari mana-mana buang kesini, sedangkan diangkutnya jarang, akibatnya sampah meluber dari tempatnya hingga tumpah ke kali dan menutup jalan alternatif," keluhnya.
Sebagai ketua RT dirinya mengaku tidak keberatan adanya penampungan sampah sementara sepanjang rutin di angkut Sudin Kebersihan Jakarta Utara dan tidak meresahkan warga. "Kalau terus seperti ini kasihan warga kami, warga hanya mendapat baunya. Sedangkan lokasi pembuangan hanya dimanfaatkan orang tertentu saja. Kami minta petugas membersihkannya hingga tuntas selanjutnya kami akan buat aturan," harapnya.
Ia bersama warga setempat mengancam akan menutup lokasi sampat tersebut bila tidak dapat ditangani dengan baik. "Warga sudah bosan dengan bau sampah dan akan menutup untuk selamanya," tambah dia.
