CILINCING- Para orangtua murid SD maupun SMP di Cilincing Jakarta Utara meresahkan kegiatan jalan-jalan yang dilakukan pihak sekolah dengan membebankan biaya kepada orangtua murid.Terutama bagi orangtua murid yang mempunyai anak lebih dari satu.
Risma 35, warga Semper Barat sangat memberatkan jika ketiga anaknya yang duduk di bangku kelas 1,3 dan 5 harus ikut dalam tour jalan-jalan yang dilakukan pihak sekolahnya. Harusnya jalan-jalan tersebut dikhususnya hanya kelas tertentu. "Masa sih jalan-jalan semua kelas harus ikut, dan jika dijumlahkan biayanya sangat mahal" ujarnyaBegitu juga diutarakan Kusmiati 34, warga Semper Timur dan Kasmani 30 warga Marunda. Ia berharap agar kegiatan jalan-jalan oleh pihak sekolah sebaiknya ditiadakan. Atau mereka meminta hanya kelas tertentu saja tidak semua kelas diikutsertakan.
"Kalau kelas 4,5 dan 6 mungkin mereka sudah mengerti. Tapi kalau kelas 1,2 dan 3 mereka baru mengenal sekolah" cetusnya.
Menanggapi keluhan orangtua murid ini, Mangara Pardede Wakil Walikota meminta agar setiap kegiatan tour sekolah dirembugkan atau dimusyawarahkan baik Kepala Sekolah,Komite Sekolah dan orangtua murid. Dan tidak langsung melakukan kegiatan tanpa persetujuan."kalau memang itu memberatkan sebaiknya dimusyawarahkan agar ada keputusan. Dan pihak sekolah harus menerima jika memang orangtua murid menolaknya" kata Mangara Pardede saat diminta komentarnya soalnya maraknya aksi jalan-jalan sekolah.
Hasil pemantauan dilokasi memasuki tengah semester ini, sejumlah sekolah di kawasan Cilincing akan melakukan aksi jalan-jalan.