CILINCING- Tinggi angka kecelakaan lalulintas yang korbannya adalah pengguna sepeda motor dengan truk trailer membuat kekuatiran warga. Oleh karena itu warga meminta kepada Pemerintah Kota Jakarta Utara agar membuat jalur khusus sepeda motor untuk mencegah korban tewas kecelakaan kembali berjatuhan.
"Hampir setiap minggu selalu saja ada korban kecelakaan kepada roda dua, bahkan korban hingga meninggal dunia. Kami meminta pemerintah untuk bisa mencarikan solusinya" kata Ridwan 35, warga Jalan Cacing, CIlincing Jakarta Utara.Hasil pantauan di lokasi beberapa akses jalan yang rawan kecelakaan atau disebut juga jalur tengkorak berada di Jalan Raya Cacing, Jalan Cilincing Raya, Jalan Arteri Marunda, Jalan Plumpang-Semper, Jalan Logistik-Pegangsaan Dua, Jalan RE Martadinata dan Jalan Lodan serta Jalan Kapuk Muara Raya.
Tercatat selama periode Januari 2012 terjadi 57 kasus kecelakaan di jalan raya yang mengakibatkan 14 orang tewas dan 37 orang luka-luka dengan total kerugian sebesar Rp 154,4 juta.
Kasat Lantas Polres Jakarta Utara, Kompol Tri Suhartono mengatakan, penyebab jatuhnya korban jiwa lebih disebabkan faktor sarana dan prasarana yang kurang memadai, seperti volume kendaraan tidak berimbang dengan luas jalan, banyak jalan yang berlubang, dan bergabungnya kendaraan besar dan kecil dalam satu jalan. Sebagian besat korban adalah pengguna sepeda motor dan penyeberang jalan yang ditabrak truk kontainer.
"Seharusnya kendaraan kecil dan besar dipisah, misalnya dibuatkan jalur lambat khusus sepeda motor. Tentunya hal tersebut dapat meminimalisir kecelakaan lalu lintas," ujar Tri, Rabu (22/2).
Dikatakan Tri, jalan yang rawan kecelakaan dan kemacetan di Jakarta Utara terdapat di Jl Raya Cakung-Cilincing, Jl Arteri Marunda, dan Jl Yos Sudarso. "Lokasi jalan yang rawan kecelakaan tertinggi berada di Jalan Raya Cakung-Cilincing," ungkapnya.
Untuk mengantisipasi kecelakaan di Jakarta Utara, lanjut Tri, pihaknya akan menggandeng stakeholder untuk menerapkan sistem black spot (titik hitam) di sejumlah lokasi yang rawan kecelakaan dengan memasang spanduk, baliho, dan banner peringatan dan imbauan tentang kecelakaan. Selain itu, pihaknya juga akan membuat forum lalu lintas untuk menampung ide yang berkaitan dengan sarana dan prasarana.
"Permasalahan tahun ini lebih rumit dibandingkan 3 tahun lalu, karena sekarang kendaraan semakin padat, tetapi luas jalan tetap. Untuk mengendalikannya, butuh jalur lambat untuk sepeda motor, perbaikan jalan, dan juga jembatan penyeberangan orang (JPO) di Cilincing," tandasnya.
Tri mengimbau, kepada para pengguna jalan, khusunya para pengendara sepeda motor untuk lebih berhati-hati dalam berlalu lintas terutama saat melintasi Jl Cakung Cilincing. Sebab, jalan tersebut merupakan jalur tengkorak yang memang rawan kecelakaan. "Kami juga mengerahkan beberapa personil di sejumlah titik rawan kecelakaan," tandasnya.
Ia juga mencontohkan seperti di jalur menuju ke Bandara Soekarno-Hatta yang terdapat jalur khusus sepeda motor.Menanggapi hal ini Maman Suparman Kasudin PU Jalan Jakarta Utara menjelaskan,pihaknya akan membawa usulan dan desakan warga ini e pihak Dinas PU DKI maupun Departemen PU yang mempunyai kewenangan mengelolah akses jalan negara.
"Kita akan sampaikan usulan dan keluhan warga ini ke pihak yang berwenang. Mudah-mudahan bisa ditindak lanjuti" tuturnya.