Musim hujan yang melanda ibukota Jakarta dan sekitarnya akhir-akhir ini,
membuat petugas kebersihan dan penyaringan sampah Kali Sunter Kresek di
Kelurahan Rawabadak Selatan, Kecamatan Koja, Jakarta Utara harus
bekerja ekstra keras untuk mengangkut sampah-sampah di kali tersebut.
Pasalnya, sejak lima hari terakhir volume sampah di kali itu meningkat
hingga tiga kali lipat dari sebelumnya.
Pantauan di lokasi terlihat di depan alat penyaringan sampah Rawabadak Selatan dan di sepanjang kali Sunter Kresek dipenuhi sampah rumah tangga, seperti sampah plastik, sterofoam, sendal, sepatu, eceng gondok dan lain sebagainya. Bahkan, sebuah gerobak juga berada di kali tersebut. Kondisi tersebut diperparah dengan aroma bau yang tak sedap dan juga hitam pekatnya air kali
Kepala Operator Penyaringan Sampah Kali Sunter Kresek, Deny Irawan mengatakan menumpuknya sampah di kali Sunter Kresek sudah terjadi sejak lima hari lalu lantaran masuknya musim penghujan. "Biasanya kalau dalam kondisi normal, volume sampah di kali ini hanya 7 kubik sampah. Tapi sejak lima hari lalu, saat hujan lebat mulai turun, sampah mulai banyak memenuhi kali. Bahkan, bisa mencapai 2 hingga 3 kali lipat jumlah sampah saat hari biasa. Jadi sekarang bisa sampai lebih dari 20 kubik sampah," ujar Deni, Rabu (2/1).
Untuk penyaringan sampah dari kali ke tempat penyaringan sendiri, menurut Deny, biasanya dilakukan sebanyak tiga kali dalam sehari. Sampah diangkat pada pukul 08.00 sampai 09.30, lalu pukul 13.00 hingga 14.30, dan 19.00 sampai 20.30. "Tapi untuk pengangkutan sampah dari tempat penyaringan di sini akan dibuang ke Tempat Pembuangan Sampah Sementara Alkal di Perintis kemerdekaan sebanyak tiga kali dalam seminggu. Lalu dari sana langsung dibawa ke Bantar Gebang, Bekasi," katanya.
Pantauan di lokasi terlihat di depan alat penyaringan sampah Rawabadak Selatan dan di sepanjang kali Sunter Kresek dipenuhi sampah rumah tangga, seperti sampah plastik, sterofoam, sendal, sepatu, eceng gondok dan lain sebagainya. Bahkan, sebuah gerobak juga berada di kali tersebut. Kondisi tersebut diperparah dengan aroma bau yang tak sedap dan juga hitam pekatnya air kali
Kepala Operator Penyaringan Sampah Kali Sunter Kresek, Deny Irawan mengatakan menumpuknya sampah di kali Sunter Kresek sudah terjadi sejak lima hari lalu lantaran masuknya musim penghujan. "Biasanya kalau dalam kondisi normal, volume sampah di kali ini hanya 7 kubik sampah. Tapi sejak lima hari lalu, saat hujan lebat mulai turun, sampah mulai banyak memenuhi kali. Bahkan, bisa mencapai 2 hingga 3 kali lipat jumlah sampah saat hari biasa. Jadi sekarang bisa sampai lebih dari 20 kubik sampah," ujar Deni, Rabu (2/1).
Untuk penyaringan sampah dari kali ke tempat penyaringan sendiri, menurut Deny, biasanya dilakukan sebanyak tiga kali dalam sehari. Sampah diangkat pada pukul 08.00 sampai 09.30, lalu pukul 13.00 hingga 14.30, dan 19.00 sampai 20.30. "Tapi untuk pengangkutan sampah dari tempat penyaringan di sini akan dibuang ke Tempat Pembuangan Sampah Sementara Alkal di Perintis kemerdekaan sebanyak tiga kali dalam seminggu. Lalu dari sana langsung dibawa ke Bantar Gebang, Bekasi," katanya.
Ditambahkannya, untuk mengangkut sampah-sampah di sepanjang kali Sunter
ini, pihaknya mengerahkan delapan orang petugas kebersihan. "Bila volume
sampahnya terus meningkat, kami akan menambah beberapa petugas, agar
sampah-sampah tersebut dapat diangkut dengan cepat," tuturnya.
Kasie Pemeliharaan Sarana dan Prasaran Sumber Daya Air Sudin PU Tata Air Jakarta Utara menambahkan menumpuknya sampah tersebut dipengaruhi dari musim hujan yang melanda Jakarta beberapa bulan terakhir, sehingga sampah dari kali penghubung di Kelapagading masuk ke kali besar dan meluap ke permukaan Kali Sunter Kresek. "Sampah ini juga berasal dari sampah rumah tangga dari kali Cipinang, kali Betik mengalir ke kali tersebut. Kendalanya mungkin angkutan sampahnya terlambat, tapi masih bisa diatasi," tuturnya.
Menumpuknya sampah tersebut lanjut Kuryatna, menyebabkan petugas sampah harus ektra kerja lebih keras. Sebab, sampah yang sebelumnya diangkut sebanyak 3 rit, kini melonjak hingga 10 rit dalam perharinya. "Kami sudah siapkan 2 truk sampah sebagai antisipasinya. Karena hujan diprediksikan masih berlangsung hingga Februari mendatang," tandasnya
Kasie Pemeliharaan Sarana dan Prasaran Sumber Daya Air Sudin PU Tata Air Jakarta Utara menambahkan menumpuknya sampah tersebut dipengaruhi dari musim hujan yang melanda Jakarta beberapa bulan terakhir, sehingga sampah dari kali penghubung di Kelapagading masuk ke kali besar dan meluap ke permukaan Kali Sunter Kresek. "Sampah ini juga berasal dari sampah rumah tangga dari kali Cipinang, kali Betik mengalir ke kali tersebut. Kendalanya mungkin angkutan sampahnya terlambat, tapi masih bisa diatasi," tuturnya.
Menumpuknya sampah tersebut lanjut Kuryatna, menyebabkan petugas sampah harus ektra kerja lebih keras. Sebab, sampah yang sebelumnya diangkut sebanyak 3 rit, kini melonjak hingga 10 rit dalam perharinya. "Kami sudah siapkan 2 truk sampah sebagai antisipasinya. Karena hujan diprediksikan masih berlangsung hingga Februari mendatang," tandasnya