Warga Kebon Bawang mengharapkan bangunan diatas saluran Jalan Ampera depan Pos Giro, RW 10 Kelurahan Kebon Bawang, Kecamatan Tanjung Priok segera ditertibkan. Pasalnya, bangunan tersebut digunakan untuk para pedagang kaki lima diduga menjadi penyebab terjadinya genangan maupun banjir.
"Kalau hujan air tidak cepat surut hingga beberapa jam kemudian. Penyebabnya antara lain banyaknya banguanan pedagang kali lima di atas saluran depan Pos Giro Ampera," ujar Abdul, 38, salah seorang warga RW 10 Kebon Bawang, Selasa 8 Januari 2013.
Selain itu, kata dia, bangunan tersebut juga kerab menimbulkan kemacetan. "Jalan sudah kecil namun saluran ditutup untuk usaha tentu saja pembelinya jadi parkir di jalan akibatnya jadi macet. Kami berharap ada tindakan dari Pemkot setempat agar tidak mengganggu aktivitas warga," katanya.
Sulaiman, 41, warga lainnya membenarkan adanya bangunan diatas saluran depan pos giro. "Dulu setahu saya hanya ada satu atau dua saja namun sekarang semakin banyak. Saya kuatir saluran sepanjang kurang lebih 200 meter dengan lebar satu meter itu habis digunakan pedagang," katanya.
Padahal, kata dia, Jalan Ampera bila hujan datang airnya tidak langsung surut. Hujan sedikit saja air sudah tergenang apalagi bila hujannya deras genangan bisa setinggi lutut orang dewasa. "Seharusnya jalan ini (Ampera) bebas dari banjir dan genangan karena aktivitas masyarakat pengguna jalan ini sangat tinggi. Warga juga banyak yang berkunjung ke pos giro jadi terhambat genangan air," imbuhnya.
Ia juga berharap selain jalan harus ditinggikan lumpur pada saluran tersebut harus di kuras. "Pedagang juga seharusnya tidak berjualan diatas saluran. Jangan sampai karena menguntungkan pribadi atau kelompok mengakibatkan kerugian bagi masyarakat luas," pungkasnya.
Foto: Bangunan (kiri) diatas saluran Jalan Ampera, Kebon Bawang.