SUNTER AGUNG - Kelompok pedagang di Jalan Sunter Permai, Sunter Agung, Tanjung Priok, Jakarta Utara patut menjadi ikon bagi pedagang di kawasan lainnya. Pasalnya, pedagang di lokasi tersebut mau menertibkan sendiri bila ada pedagang lainnya yang dianggap dapat mengganggu ketertiban umum.
Seperti yang baru saja dilakukan sejumlah pedagang di kawasan tersebut melakukan penertiban terhadap tujuh lapak kaki lima yang berjualan di area halte Jalan Sunter Permai. "Kami bongkar sendiri bersama-sama dengan pedagang lainnya dan alhamdulillah berjalan dengan baik, setelah pemiliknya kami berikan pengertian yang semestinya. Dilokasi halte ada tiga warung dan empat lainnya tidak jauh dari lokasi itu juga," kata Rowi, 40, salah seorang pedagang Sunter Permai, Rabu (6/8/2014).
Seperti yang baru saja dilakukan sejumlah pedagang di kawasan tersebut melakukan penertiban terhadap tujuh lapak kaki lima yang berjualan di area halte Jalan Sunter Permai. "Kami bongkar sendiri bersama-sama dengan pedagang lainnya dan alhamdulillah berjalan dengan baik, setelah pemiliknya kami berikan pengertian yang semestinya. Dilokasi halte ada tiga warung dan empat lainnya tidak jauh dari lokasi itu juga," kata Rowi, 40, salah seorang pedagang Sunter Permai, Rabu (6/8/2014).
Ia bersama rekan-rekannya bekerja sama untuk menata lingkungan usaha mereka agar lebih tertata dan tidak kumuh serta tidak mengganggu fasilitas umum. Mereka juga merasa apa yang dilakukannya untuk membantu tugas pemerintah setempat dalam penataan kawasan dan para pelaku usaha mikro.
"Secara resmi kami tidak ada teguran namun kami menyadari bahwa pedagang jangan sembarangan membuka usaha dengan memanfaatkan halte. Apalagi kawasan ini kata dia dekat dengan gedung mitra sebagai kantor Bupati Kepulauan Seribu dan Untag, Rumah Sakit Sulianti Saroso, perkantoran dan gedung lainnya. Kami ingin usaha namun kami tidak ingin membuat pemerintah setempat resah dengan keberadaan kami," ucapnya.
Sementara itu, sebelumnya pemprov DKI Jakarta rencanaya usai merayakan hari raya Idul Fitri, Jakarta punya pekerjaan rumah lagi untuk mengatasi diantaranya penertiban kaki lima.
Sekretaris Daerah (Sekda) DKI Jakarta, Saefullah mengatakan, antisipasi pendatang baru yang berprofesi sebagai pedagang kaki lima (PKL), pihaknya akan meminta kepada semua wali kota di DKI Jakarta untuk menertibkannya.
"Kami memerintahkan kepada lima wali kota untuk menertibkan jalan inspeksi dari PKL. Mengatur PKL itu paling sulit. Saya akui itu. Ini sesuai pengamalan saya di Jakarta Pusat ya," ujar Saefullah kepada wartawan.
Sementara itu, sebelumnya pemprov DKI Jakarta rencanaya usai merayakan hari raya Idul Fitri, Jakarta punya pekerjaan rumah lagi untuk mengatasi diantaranya penertiban kaki lima.
Sekretaris Daerah (Sekda) DKI Jakarta, Saefullah mengatakan, antisipasi pendatang baru yang berprofesi sebagai pedagang kaki lima (PKL), pihaknya akan meminta kepada semua wali kota di DKI Jakarta untuk menertibkannya.
"Kami memerintahkan kepada lima wali kota untuk menertibkan jalan inspeksi dari PKL. Mengatur PKL itu paling sulit. Saya akui itu. Ini sesuai pengamalan saya di Jakarta Pusat ya," ujar Saefullah kepada wartawan.