Pemerintahan    Pendidikan    Kesehatan    Pariwisata    Perhubungan    Pelabuhan    Dukcapil    Damkar    PU Jalan    PU Air    LMK    KBN    PKK    BPN    PMS    P2B    Tokoh   
Home » , , » Warga Miskin Lelah, 3 Tahun Menanti KJP

Warga Miskin Lelah, 3 Tahun Menanti KJP

Posted by JAKARTA UTARA on Kamis, 08 Januari 2015

Tanjung Priok- Putus asa, demikian yang dirasakan pasangan suami istri Hasan 43, dan Tini,40, dalam memperjuangkan pendidikan anaknya Eli Nurlaeli, 13, untuk mendapatkan Kartu Jakarta Pintar (KJP) atau Kartu Indonesia Pintar (KIP). Alasan ekonomi membuat warga RT 08 RW 03 Kelurahan Sunter Agung, Tanjung Priok, Jakarta Utara itu sangat mengharapkan anaknya mendapatkan KJP.

Meski sudah membuat surat keterangan tidak Mampu (SKTM)di Kelurahan setempat dan sudah mengorbankan waktu, tenaga dan biaya namun upayanya belum juga berhasil."Kami sudah putus asa mengurus anak kami agar mendapatkan KJP.

Sejak anak saya kelas 5 SD sampai sekarang kelas 3 SMP belum juga mendapatkan KJP. Waktu dan tenaga serta biaya yang kami keluarkan tidak sedikit bagi kami," ucap Hasan, pedagang mie ayam di kawasan Podomoro, kemarin. Ia mengungkapkan untuk datang ke kelurahan Sunter Agung saja sudah memakan biaya, ojek. Belum lagi, kata dia, beli materai Rp 6000 dua lembar dan antrian yang bisa memakan waktu seharian.

"Selama 5 tahun ini slalu daftarkan anak kami. Pertama di SDN Sunter Agung XIII setelah lulus ikut serta lagi di SMPN 116 sampai sekarang belum jg mendapatkan KJP," ucap bapak dua anak itu. Ia merasa anaknya lebih pantas untuk mendapatkan KJP karena alasan ekonomi.

Meski rumah tidak mengontrak karena peninggalan orang tua namun untuk menghidupi keluarganya dan kebutuhan lainnya masih dirasakan sulit."Saya hanya jualan mia ayam di Podomoro sehari pa ehari paling menghabiskan dua sampai tiga kilogram saja. Sedangkan Istri saya tidak bekerja," ungkapnya.

Meski begitu, pria asal Jakarta itu, bertekad untuk menuntaskan pendidikan anak-anaknya minimal bisa mencapai sekolah lanjutan atas (SMA). "Eli Nurlaeli, anak pertama saya tergelong cerdas dan selalu bersemangat kesekolah. Makanya saya tidak ingin anak saya putus sekolah karena biaya. Meski tidak mudah namun saya berharap pemerintah melalui Gubernur DKI Jakarta Pak Ahok dapat meringankan beban kami. Banyak orang yang lebih mampu dari skami malah mendapatkan KJP.

Kenapa kami tidak,"tanya dia penuh harapan. Arul Sahrudin, tetangga Hasan juga sebagai tokoh masyarakat RW 03 Sunter Agung mengaku turut prihatin atas perjuangan hasan atas anaknya. "Saya juga sudah membantu secara moril agar dia dapat mencapai harapannya.

Bahkan saya sempat mendatangi dimana anaknya sekolah tetap saja nihil. Ya, harus bagaimana lagi upaya maksimal sudah dilakukan," ujarnya.

SHARE :
Kang Lintas
 
 
Copyright © 2014 JAKARTA UTARA. All Rights Reserved. Powered by Lintas Daerah
Template by Creating Website and Kang Lintas