Kelapa Gading- Terpotongnya jalur busway di Jalan Yos Sudarso (kolong Fly Over Artha Gading) yang memaksakan kendaraan dari arah Tg Priok- Perempatan Jalan Ahmad Yani terpaksa harus melintas melalui jembatan Fly Over Artha Gading. Termasuk Busway juga melakukan hal yang sama melintas dijalan umum, padahal di bawah kolong jembatan Fly over sudah terdapat jalur Busway. Herannya jalur busway tersebut terputus di perempatan Mitra Sunter. Kontan saja menimbulkan pertanyaan masyarakat maupun pengguna jalan yang melintasinya. Kenapa Jalan Yos Sudarso yang menjadi jalan akses jalan nasional dan protokol bisa diputus beberapa ratus meter, lalu dialihkan ke atas jembatan. Sementara jalan dibawahnya dijadikan akses jalan rute dari Sunter-Kelapa Gading. Tak heran sejak terjadinya pemotongan jalan tersebut kerap dikawasan itu sering terjadi kemacetan. Warga berharap kepada gubernur baru nanti agar memfungsikan kembali jalan protokol tersebut.
"Saya bingung jalan besar dan jalan nasional kok bisa tutup. Dan Buswaynya malah naik ke fly over.ada apa yaa! kata Samsir 38 warga Sunter Jaya, Tanjung Priok.Ia menilai ada kepentingan bisnis. Akibatnya jalur busway dibawah jembatan Fly Over tersebut menjadi mubazir.
Hal senada disampaikan Sucipto Sopir angkot Metromini P 07 Jurusan Simpang Lima Semper- Senen. Sebelum ada jembatan tersebut ia bisa mendapatkan banyak penumpang di perempatan Mitra Sunter, tetapi sekarang ini kendaraan dari arah Cempaka Putih- Podomoro harus melintas ke atas jembatan, padahal sebelum ada pemotongan jalan bisa melintas dibawah jembatan. "yaa engga ngerti mas! masa sih jalan protokol bisa di potong seperti ini. Kalau bisa fungsikan lagi deh! terutama kepada pak gubernur yang baru untuk menyelesaikannya" ujarnya.,
Persoalan pemotongan jalan dan pengalihan ini sebelumnya sudah dilakukan kesepakatan, namun baik pihak Pemko Jakarta Utara, Kepolisian Lalulintas dan Sudin Perhubungan Jakarta Utara tak bisa memberikan komentaranya.Karena pembuatan rute dan rekayasa pembuatan jembatan saat itu dilakukan oleh Pemda DKI Jakarta dan Dinas Perhubungan DKI Jakarta. (Bian)