Pemerintahan    Pendidikan    Kesehatan    Pariwisata    Perhubungan    Pelabuhan    Dukcapil    Damkar    PU Jalan    PU Air    LMK    KBN    PKK    BPN    PMS    P2B    Tokoh   
Home » , , » Narti, Berjuang Jadi Tukang Sapu Jalan Demi Keluarga

Narti, Berjuang Jadi Tukang Sapu Jalan Demi Keluarga

Posted by JAKARTA UTARA on Minggu, 14 Oktober 2012

Cilincing- Sebelum matahari terbit Narti 48, sosok penyapu jalan di kawasan KBN Cakung Cilincing sudah bergegas meninggalkan ketiga anaknya untuk bekerja untuk dapat memenuhi kebutuhan keluarganya. Sebelum berangkat kerja terlebih dahulu ia mengurus ketiga anaknya untuk ke sekolah. Sementara sang suami sudah setahun meninggalkan dirinya. Tetapi dalam menjalani hidupnya ia tak menyerah untuk dapat membiayai 3 orang anaknya. Narti bersama ketiga anaknya tinggal di Kampung Bulag Cabe RT 5/9 Cilincing Jakarta Utara.


"saya sekarang kerja sebagai penyapu jalanan, engga apa-apa mas!  yang penting bisa dapat uang" tutur Narti. Dalam menjalankan profesinya Narti hanya mendapatkan upah Rp 50 Ribu dari Yayasan yang mempekerjakannya. Uang itu diterima setiap akhir pekan. Dengan upah tersebut sebisa mungkin diatur agar ketiga anaknya bisa makan dan sekolah. "yaa upah itu kami cukup-cukupi saja. Yang penting tidak punya hutang sama orang"ujarnya.Namun disatu sisi ada tekanan dalam kehidupannya, yakni bagimana memikirkan ketiga anaknya tetap sekolah. Ketiga anaknya yakni Eko Gunarso yang duduk di SMK kelas III di Walang Koja, Anak keduanya Dwi Handayani duduk di kelas II SMPN 266 dan Putri Rahmadani yang sekolah ditaman anak-anak. "Tidak apa-apa kami bekerja seperti ini, asalkan ketiga anak kami harus bisa sekolah" tutur Narti sambil meneteskan air mata.

Betapa tidak sedih, sebentar lagi anaknya yang duduk di SMK akan mengikuti ujian pada hari senin ini, namun penyelesaian biaya pendidikan seperti uang bayaran dan ujian tak bisa dibayarkan, bahkan sudah 5 bulan menunggak. Teriris hati si ibu itu, pasalnya uang sebesar Rp 750 ribu tunggakan sekolah anaknya hingga saat ini belum terlunaskan. "Saya sedih pak! setiap hari anak selalu menayakan kapan mau bayaran sekolah, karena malu ditanyakan oleh pihak sekolah. Namun sang ibu ini tetap memberikan semangat agar anaknya tetap masuk sekolah, dan urusan biaya akan dicarikan. "Untungnya anak saya ini engga neko-neko mas! ia tetap ingin masuk sekolah, Tetapi saat ini saya sedang mencarikan uang buatnya agar bisa ikut ujian senin ini" sahutnya.

Derita sang ibu juga tak terlepas memikirkan putri keduanya yang duduk dibangku SMP ini. Untunglah anaknya sekolah di Negeri. Tidak memikirkan biaya pendidikannya. Namun keperluan sekolahnya seperti buku, tas dan sepatu tetap menjadi pikiran. "anak saya kedua ini sangat sabar! meski sekolah bajunya cuma satu, ditambah lagi sepatunya sudah rusak, tetapi ia tidak malu untuk berangkat kesekolah" ujarnya.


Dijelaskan Narti, upah Rp 50 ribu yang diterima sebagai penyapu jalan ini ia pergunakan untuk keperluan sehari-hari. Terkadang ada orang yang melintas memberikan makanan, minuman terkadang dikasih uang. Ia berharap kepada Pemerintah DKI Jakarta yang baru ini betul-betul memperhatikan nasibnya baik segi ekonomi sampai masalah pendidikan anak-anaknya. Dan berharap ada tangan-tangan sosial membantunya.

Menanggapi hal ini, Andree Kurnarso Kasudin Pendidikan Dan Menengah Jakarta Utara berjanji dalam waktu dekat akan menindak lanjuti dan segera memberikan bantuan kepada keluarga Narti khususnya menyangkut pendidikan.Dan soal akan ikut ujian hari senin nanti, ia meminta kepada pihak keluarga untuk bertemu dengan pihak sekolah, dan pihak sudin akan meminta pihak sekolah agar murid-murid diwajibkan ikut ujian meski nantinya ada murid yang belum menyelesaikan biaya pendidikannya.

"Dalam waktu dekat kami akan mendatangi keluarga Narti ini, dan memberikan bantuan agar anak-anaknya tetap melanjutkan sekolah" ujarnya.


SHARE :
Kang Lintas
 
 
Copyright © 2014 JAKARTA UTARA. All Rights Reserved. Powered by Lintas Daerah
Template by Creating Website and Kang Lintas