KOJA- Gubenur DKI Jakarta Joko Widodo akhirnya mengunjungi kawasan Tanah Merah, Plumpang Jakarta Utara guna memenuhi undangan warga tanah merah yang sempat tertunda beberapa waktu lalu. Wargapun tak mensia-siakan waktu untuk bertemu dan bersalaman. Jokowi yang didampingi Bambang Sugiono Walikota Jakarta Utara dan Edison Sianturi Kasudin Dukcapil Jakarta Utara langsung mendatangi warga kemudian mendengar aspirasi yang selama ini mereka tunggu yakni soal pembentukan RT/RW dan pemberian KTP.
Dalam keterangannya, Gubernur DKI Jakarta Jokowi memerintahkan kepada Walikota Jakarta Utara segera memproses keinginan warga Tanah Merah (Plumpang, dan Kampung Beting) untuk pembentukan RT/RW dan pembuatan KTP. Namun ia meminta warga Tanah Merah bersabar karena perlu waktu untuk memprosesnya. "Soal permintaan warga untuk pembentukan RT/RW dan pembuatan KTP kami akan segera memprosesnya. Untuk teknis,persyaratan dan pelaksanaan prosesnya kita serahkan ke Walikota Jakarta Utara" ujar Jokowi. Dan jika pembentukan RT/RW serta pemberian KTP nanti Jokowi meminta kepada warga tanah merah tidak mengkaitkan dengan sengketa tanah.
Sementara itu Bambang Sugiono Walikota Jakarta Utara menuturkan akan segera membentuk RT/RW di Tanah Merah asalkan Buffer Zonenya (zona pengaman) sudah di bangun untuk menghindari terjadinya kebakaran. Dan untuk pemberian KTP serta pembentukan RT/RW nantinya bukan merupakan kepemilikan lahan tapi untuk legalitas administrasi kependudukan . Sementara itu menyangkut masalah persoalan lahan Gubernur akan membicarakannya kepada pihak Pertamina.
"Makanya nanti kalau sudah terbentuk RT/RW dan pemberian KTP ada persyaratan yang harus dilaksanakan diantaranya tidak menuntut masalah kepemilikan tanah kepentingan lain yang akan berakibat hukum, kecuali yang itu seusai dengan hukum" kata Bambang Sugiono. lanjut Bambang, secara prinsip Gubernur DKI Jakarta sudah memberikan ijin untuk akan dibentuk RT/RW dan pemberian KTP. Karena persyaratan untuk pemberian KTP harus ada RT/RW" tuturnya.
Sementara itu, Ricardo Hutahaean Kordinator Yayasan Kampung Beting Remaja sangat puas apa yang telah disampaikan Gubernur DKI Jakarta atas aspirasi warga Tanah Merah. Dan berharap tidak berlarut-larut dan pelaksanaan pembentukan RT/RW nanti. "Paling tidak kami puas apalagi Jokowi sudah mau datang ke kawasan ini" jelas Ricardo. Sengketa masalah lahan di Tanah Merah Plumpang, Kampung Sawah dan Kampung Beting ini berawal lebih dari 20 tahun. Ada 35 ribu jiwa warga yang tinggal di Tanah Merah ini.
Dalam keterangannya, Gubernur DKI Jakarta Jokowi memerintahkan kepada Walikota Jakarta Utara segera memproses keinginan warga Tanah Merah (Plumpang, dan Kampung Beting) untuk pembentukan RT/RW dan pembuatan KTP. Namun ia meminta warga Tanah Merah bersabar karena perlu waktu untuk memprosesnya. "Soal permintaan warga untuk pembentukan RT/RW dan pembuatan KTP kami akan segera memprosesnya. Untuk teknis,persyaratan dan pelaksanaan prosesnya kita serahkan ke Walikota Jakarta Utara" ujar Jokowi. Dan jika pembentukan RT/RW serta pemberian KTP nanti Jokowi meminta kepada warga tanah merah tidak mengkaitkan dengan sengketa tanah.
Sementara itu Bambang Sugiono Walikota Jakarta Utara menuturkan akan segera membentuk RT/RW di Tanah Merah asalkan Buffer Zonenya (zona pengaman) sudah di bangun untuk menghindari terjadinya kebakaran. Dan untuk pemberian KTP serta pembentukan RT/RW nantinya bukan merupakan kepemilikan lahan tapi untuk legalitas administrasi kependudukan . Sementara itu menyangkut masalah persoalan lahan Gubernur akan membicarakannya kepada pihak Pertamina.
"Makanya nanti kalau sudah terbentuk RT/RW dan pemberian KTP ada persyaratan yang harus dilaksanakan diantaranya tidak menuntut masalah kepemilikan tanah kepentingan lain yang akan berakibat hukum, kecuali yang itu seusai dengan hukum" kata Bambang Sugiono. lanjut Bambang, secara prinsip Gubernur DKI Jakarta sudah memberikan ijin untuk akan dibentuk RT/RW dan pemberian KTP. Karena persyaratan untuk pemberian KTP harus ada RT/RW" tuturnya.
Sementara itu, Ricardo Hutahaean Kordinator Yayasan Kampung Beting Remaja sangat puas apa yang telah disampaikan Gubernur DKI Jakarta atas aspirasi warga Tanah Merah. Dan berharap tidak berlarut-larut dan pelaksanaan pembentukan RT/RW nanti. "Paling tidak kami puas apalagi Jokowi sudah mau datang ke kawasan ini" jelas Ricardo. Sengketa masalah lahan di Tanah Merah Plumpang, Kampung Sawah dan Kampung Beting ini berawal lebih dari 20 tahun. Ada 35 ribu jiwa warga yang tinggal di Tanah Merah ini.