Akibat truk di Jalan Cakung Cilincing (Cacing) KM 21 Jakarta Timur
terbalik dan adanya pengecoran untuk pelebaran Jalan Cacing menyebabkan
kemacetan parah di sejumlah akses jalan di Jakarta Utara. Kemacetan itu sterjadi di Simpang Lima Semper, Jalan Raya Cacing
dari dua arah baik Cakung –menuju ke Pelabuhan maupun sebaliknya. Bukan
hanya itu saja, kemacetan juga terlihat di Jalan Raya Cilincing, Jalan
Yos Sudarso dan sejumlah ruas jalan lainnya.
“Hari ini macetnya cukup parah tidak seperti biasanya, meski macet
tapi masih bisa bergerak. Tapi hari ini benar-benar parah, akhirnya saya
terpaksa menitipkan kendaraan di tempat temen dan saya terpaksa naik
motor untuk bisa sampai di kantor karena ngejak waktu, ” ujar Nandang,
warga Rorotan yang akan ke kantornya di Pelabuhan Tanjung Priok.
Sutopo petugas lalulintas Polres Jakarta Utara mengatakan kemacetan
di Jakarta Utara itu diakibatkan adanya truk yang kecelakaan di Jalan
Cacing, tepatnya perbatasan antara wilayah Jakarta Utara dan Jakarta
Timur. Kendaraan itu terbalik di tengah-tengah jalan sehingga mengganggu
arus lalulintas yang melintas.
“Selain adanya kecelakaan, kemacetan itu juga dikarenakan ada
penyempitan jalan akibat pengecoran sehingga membuat kemacetan kian
parah,”terangnya. Kasudin Perhubungan Jakarta Utara, Benyamin Bukit mengatakan, di
wilayahnya tercatat ada 8 titik. Saat ini pihaknya sudah berkoordinasi
dengan petugas kepolisian, Kodim, Polres dan Satpol PP untuk menempatkan
sejumlah petugas untuk mengurai kemacetan lalulintas.
“Kedelapan titik kemacetan yang kami sebar petugas itu antara lain di
Jalan Tipar Cakung, Terminal Tanjung Priok, Jalan Yos Sudarso, Jalan
Danau Sunter Utara, Jubile Sunter, Jalan Boulevard Raya Kelapa Gading,
Jalan Muara Karang, dan Jalan Arteri Marunda dan sejumlah lokasi
lainnya,”kata Bunyamin Bukit. Kasudin menjelaskan, permasalahan kemacetan di Jakarta Utara bukan
hanya karena volume kendaraan yang tinggi, tetapi akibat pedagang kaki
lima (PKL) di sekitar badan jalan, angkutan umum, maupun faktor orang
yang menyeberang sembarangan serta penyempitan jalan akibat pembangunan.
Untuk mengurai hal itu pihaknya akan menindak tegas, sopir angkot
maupun kontainer yang ngetem dan parkir sembarangan. Guna memantau arus
lalulintas itu sebanyak 70 personil gabungan berpatroli sejak pagi,
siang dan sore di titik-titik rawan kemacetan.