KALIBARU- Guna menciptakan laut menjadi bersih dan sehat serta membersihkan tumpukan sampah yang bersandar di bibir pantai,sekitar 2.000 orang yang terdiri dari masyrakat, Korps Marinir, Satpol PP, dan jajaran Pemkot Administrasi Jakarta Utara menggelar aksi bersih-bersih di kawasan tersebut. Setidaknya terdapat tujuh titik muara yang dijadikan lokasi aksi bersih-bersih tersebut. Rencananya, aksi ini akan berlangsung selama tiga hari yakni 8-10 November mendatang.
Aksi bersih-bersih yang dilakukan di pesisir pantai sepanjang 32 kilometer ini dilakukan untuk mengantisipasi datangnya musim penghujan. Sampah yang dihasilkan langsung diangkut menggunakan lebih dari 30 truk milik TNI Angkatan Laut dan Sudin Kebersihan Jakarta Utara serta petugas sukarela dari Sudin PU Air Jakarta Utara.
Walikota Jakarta Utara, Bambang Sugiyono mengatakan, kegiatan ini juga bertujuan menggugah kepedulian masyarakat akan pentingnya kebersihan khususnya kebersihan pantai. Terlebih, dari lima wilayah kota di Jakarta, hanya Jakarta Utara sajalah yang memiliki pantai. "Kita sebagai komponen masyarakat harus memelihara dan menjaga pantai itu, agar sampah tidak menumpuk," ujar Bambang, usai Apel dan Kegiatan Kerja Bakti Bersih Pantaiku di Pesisir Jakarta, di Lapangan Kalibaru, Cilincing, Jakarta Utara, Kamis (8/11).
Dalam kegiatan bersih-bersih pantai tersebut, terdapat 7 titik muara yang menjadi lokasi pembersihan sampah, yaitu Marunda, Kali Cakung drain, Kali Kresek, Pantai Ancol, Pluit, Penjaringan, dan Kamal Muara. Masing-masing titik tersebut ditempatkan 300 hingga 400 orang. "Sampah tersebut berasal dari 13 titik sungai yang menuju 7 titik muara tersebut. Bahkan, setiap harinya terdapat 92 ton sampah yang diangkut dari laut. Sampah ini akan ditampung di ITF Sunter untuk kemudian dibuang ke TPST Bantargebang," katanya.
Untuk meminimalisir sampah yang ada di laut, lanjut Bambang, pihaknya telah meminta kepada Dinas Kebersihan DKI Jakarta, agar menyediakan tempat penampungan sampah (TPS) di sepanjang pesisir pantai. Sebab, hanya beberapa lokasi yang terdapat TPS dan tidak seluruhnya. "Saat ini sampah diambil langsung ke kapal dan dibawa ke dalam truk. Bila nantinya ada TPS, masyarakat tidak ada alasan lagi tidak punya TPS untuk membuang sampah," ucap Bambang.
Bambang berharap, kegiatan ini tidak hanya berlangsung sementara, tapi dilakukan secara periodik agar pantai menjadi bersih. "Sampah di laut ini bisa ribuan ton, sudah bertumpuk bertahun-tahun, dan ini harus dibersihkan. Saya harap Dinas Kebersihan bisa mengganggarkan bersih-bersih pantai, jadi penangannya tidak sedikit, tapi rutin," katanya.
Kepala Sudin Kebersihan Jakarta Utara, Djamaluddin menambahkan, per hari, jumlah volume sampah di Jakarta Utara mencapai 1.028 ton atau sama dengan 4.000 meter kubik. "Volume sampah terbanyak di wilayah Penjaringan, Cilincing, dan Tanjungpriok," tutur Djamaluddin.
Untuk mengantisipasi sampah tersebut, kata Djamaluddin, setiap pekannya diadakan kerja bakti dengan melibatkan masyarakat dan pengangkutan sampah di tiap TPS. "Ada 130 truk sampah yang dikerahkan di Jakarta Utara, diantaranya 80 truk untuk ukuran 20 meter kubik dan 50 truk untuk ukuran 10 meter kubik. Selain itu, ada juga 31 gerobak motor yang bisa menembus gang-gang sempit," tuturnya.