TANJUNG PRIOK - Banyak terjadi kenakalan di kalangan remaja dan pelajar di sejumlah tempat di DKI Jakarta membuat pemerintah Kota Jakarta Utara perlu mengantisipasi. Salah satu upaya yang di lakukan yaitu dengan menggelar kegiatan koordinasi para guru pembimbing, di Ruang Bahari Lantai 14, Kantor Walikota Jakarta Utara, Selasa 9 April 2013.
Acara yang ditujukan untuk memberikan pemahaman pada kaum muda dan pelajar agar tidak berurusan dengan hukum itu di hadiri Wakil Walikota Jakarta Utara Tri Kurniadi. Turut hadir pula Kepala Bagian Pendidikan Mental dan Spiritual (Kabag PMS) Mumu Mujtahid dan sejumlah nara sumber dari unsur Kepolisian dan para Guru se Jakarta Utara.
Acara yang ditujukan untuk memberikan pemahaman pada kaum muda dan pelajar agar tidak berurusan dengan hukum itu di hadiri Wakil Walikota Jakarta Utara Tri Kurniadi. Turut hadir pula Kepala Bagian Pendidikan Mental dan Spiritual (Kabag PMS) Mumu Mujtahid dan sejumlah nara sumber dari unsur Kepolisian dan para Guru se Jakarta Utara.
"Guru pengajar di sekolah sangat berperan penting dalam mengingatkan anak didiknya. Mereka lebih dekat dengan siswa dan mereka dapat mengajak para siswa agar menghindari kenakalan maupun tawuran di sekolah. Pendekatan guru dengan pelajar harus terus dilakukan," ujar Tri Kurniadi.
Dengan begitu, katanya, siswa akan lebih mendapat perhatian sehingga siswa akan merasa segan dan dapat menjaga citra di sekolahnya. "Perhatian seperti ini akan dapat memberikan efek positif di kalangan pelajar. Sehingga siswa pun dapat mensosialisasikan kepada teman-temannya untuk menghindari kenakalan remaja yang dapat mencoreng nama baik sekolah," jelasnya.
Sementara itu, Kepala Bagian PMS Jakarta Utara, Mumu Mujtahid, mengatakan kegiatan semacam ini untuk mewujudkan sekolah yang kondusif di Jakarta Utara. Pelajar sebagai generasi bangsa harus terbebas dari perbuatan yang berujung pada wilayah hukum dan narkoba. "Pemahaman tentang dampak kenakalan di sekolah maupun bahaya menggunakan narkoba harus terus di lakukan," ujar Mumu Mujtahid.
Ia berharap pelajar di Jakarta Utara jangan sampai berurusan dengan hukum. Karena, menurutnya, hal itu akan menghambat proses belajar dan dapat merugikan dirinya, keluarga maupun lingkungan setempat. "Hindari tawuran pelajar dan jangan coba-coba menggunakan narkoba. Lebih baik tekuni pendidikan dengan prestasi baik di bidang akademik maupun prestasi lainnya," imbuhnya.
Ia berharap pelajar di Jakarta Utara jangan sampai berurusan dengan hukum. Karena, menurutnya, hal itu akan menghambat proses belajar dan dapat merugikan dirinya, keluarga maupun lingkungan setempat. "Hindari tawuran pelajar dan jangan coba-coba menggunakan narkoba. Lebih baik tekuni pendidikan dengan prestasi baik di bidang akademik maupun prestasi lainnya," imbuhnya.
