KOJA- Hampir setiap hari warga maupun pengguna jalan yang melintas di Simpang Lima Semper, Koja mengeluhkan keserawutan di kawasan itu. Ini disebabkan kondisi jalan menyempit, volume kendaraan berat padat, pangkalan angkot liar serta menjamurnya Pedagang Kaki Lima (PKL). Tak heran jika pada jam sibuk seperti pagi dan sore kerap menjadi biang kemacetan. Pengguna jalan maupun warga meminta kepada aparat terkait mencari solusi sehingga tak mengganggu kenyamanan pengguna jalan.
"Lihat saja saat jam sibuk seperti pagi dan sore, untuk melewati simpang lima semper harus mengantri hingga setengah jam, untuk itu perlu solusi agar kesemerawutan ini tidak berkepanjangan" ujar Ferdi 45, warga Jalan Tipar Cakung RW 1 Sukapura, Cilincing Jakarta Utara. Bahkan kemacetan diperparah lagi banyaknya pak ogah disetiap persimpangan hingga menambah kesemerawutan.
Senada disampaikan, Citra 30, warga RW 3 Semper Barat, meskinya ditempatkan beberapa petugas pengatur disetiap sudut persimpangan, termasuk menertibkan pak ogah disetiap persimpangan. Kalau bisa keberadaan Satpol PP yang mangkrak di kantor kelurahan diterjunkan. "Alangkah baiknya satpol PP diterjunkan untuk membantu polisi guna menertibkan kesemerawutan" tungkasnya.
Sementara itu, Budiono Kasie Operasi Penertiban Sudinhub Jakarta Utara menjelaskan, setiap pagi kami menerjunkan dua orang petugas sudinhub untuk mobile di Simpang Lima Semper dan Ps Bulog Sukapura untuk mengatur kelancaran kendaraan umum. Dan pihaknya tak akan segan-segan untuk menertibkan angkot yang sengaja mangkal di sembrang tempat. (Bian)
