TUGU UTARA- Nampaknya pekerjaan berat dihadapi Gubernur DKI Jakarta Jokowi dalam melakukan penataan kepada Pedagang Kaki Lima (PKL). Bukan hanya di Tanah Abang atau Pasar Minggu melainkan Pedagang Kaki Lima (PKL) di Jalan Kramat Jaya (dpn Islamic Center) dan Simpang Lima Semper nampak di lakukan pembiaran. Jumlah para pedagang ini semakin lama terus bertambah bahkan trotoar pejalan kaki serta badan jalan dipakai untuk berdagang. Warga sekitar dan pengguna jalan berharap segera dilakukan penertiban agar akses jalan tidak semerawut.
"Lihat saja mas! jalan umum yang tadinya lebar jadi menyempit. Dulu cuma satu jalur jalan, sekarang dua jalur jalan dikuasai oleh PKL" ujar Dwi Ningsih 45, Warga RW 4 Tugu Utara, Koja Jakarta Utara.
Hal senada di sampaikan Warsita 34, warga Komplek Pertamina Tugu Utara, Koja. Pedagang Kaki Lima (PKL) di depan pusat perbelanjaan Ramayana telah merugikan masyarakat pejalan kaki. Mereka memanfaatkan trotoar bahkan saluran air ditutup untuk membuka lapak pedagang. Begitu juga didepan Bank BNI dan Rumah Sakit Tugu Pelabuhan pedagangpun telah menjajakan barang dagangannya di atas trotoar. "Kalau ini terus dibiarkan, hak pejalan kaki di atas trotoar akan hilang, mana dong janjinya mau melakukan penataan PKL" katanya.Ia juga meminta kepada Lurah Tugu Utara yang baru saja dilantik untuk bergerak cepat untuk melakukan penataan PKL ini.
Menanggapi hal ini Baik Partono Kasatpol PP Jakarta Utara dan Rahmat Effendi Lubis Camat Koja berjanji akan melakukan penataan serta solusi untuk mencari tempat relokasi pada PKL di Islamic Center ini. "Kalau kami siap saja jika memang diperintahkan untuk menertibkan PKL yang melanggar Perda Ketertiban Umum, karena itu merupakan tupoksi kami" ujarnya. (Iis/yani/Bian)