CILINCING- Hari ini tanggal 17 Agustus 2013 merupakan hari kemerdekaan Republik Indonesia yang ke 68 tahun. Berbagai cara di lakukan masyarakat Jakarta Utara untuk mengisi hari kemerdekaan. Selain menggelar upacara bendera di sejumlah instansi pemerintah maupun swasta, sekolah serta lingkungan masyarakat, perayaan HUT kemerdekaan tak lepas dari berbagai kegiatan lomba untuk memeriahkannya. Kegembiraan terlihat diraut wajah warga yang turut berpartisipasi.
Hasil pantauan tim jakartautara.co beberapa lomba-lomba di lakukan masyarakat seperti tasakuran, lomba membuat tumpeng, adu balap karung, panjat pinang, joget jeruk,Makan krupuk, rias wajah, pukul kendi, karoke, lomba sepatu roda hingga sejumlah anak-anak dan orangtua ikut lomba joget Kaisar yang saat ini sedang digemari.
"Kalau di Korea ada joget gamenam Style, di Indonesia juga ada joget Kaisar (Goyang Setrum) yang sangat kita sukai" kata Nuraini 38, warga RW 4 Semper Barat, Cilincing yang ikut lomba goyang setrum ala kaisar.
Sementara itu, Di RW 10 Sukapura, puluhan warga ikut dalam lomba tarik tambang. lomba tradisional turun temurun ini tak pernah luput setiap perayaan HUT kemerdekaan. Karena dalam tarik tambang ini dibutuhkan kekompakan, kesamaan serta semangat persatuan yang tinggi. " Jadi bukan lantaran hadiahnya, melainkan semangat yang meski ditumbuhkan karena semangat inilah yang menjadi hasil dari perjuangan pahlawan kita dalam merebut kemerdekaan" ujar Frangki Ketua RT 2/10 Sukapura, Cilincing.
Begitu juga di RW 4 Tugu Selatan, Koja baik ibu-ibu, orangtua dan anak-anak ikut berpartisipasi dalam lomba joget jeruk dan balap krupuk maupun pukul kendi." Kegiatan lomba atau permainan tradisional ini hanya ada di setiap perayaan HUT Kemerdekaan. Karena itu perlu dilestarikan agar anak-anak kita tak lupa dengan permainan bangsa sendiri " kata Oncit Ketua RT 9/4 Tugu Selatan, Koja.
Sementara itu, di Rumah Susun Marunda, puluhan anak-anak dan ibu-ibu juga ikut berpartisipasi lomba makan krupuk maupun sendok gundu. Meski permainan ini bukan hal yang aneh, namun bagi warga Rusun Marunda kegiatan ini sebagai bentuk warga ikut serta berpartisipasi memeriahkan hari jadinya Republik Indonesia yang ke 68 Tahun. "Paling tidak lomba ini selain mengingat hubungan baik antar masyarakat di blok rusun, juga silahtuhrami dalam suasana lebaran" kata Ica 23, warga Rusun Marunda. (bian)
Hasil pantauan tim jakartautara.co beberapa lomba-lomba di lakukan masyarakat seperti tasakuran, lomba membuat tumpeng, adu balap karung, panjat pinang, joget jeruk,Makan krupuk, rias wajah, pukul kendi, karoke, lomba sepatu roda hingga sejumlah anak-anak dan orangtua ikut lomba joget Kaisar yang saat ini sedang digemari.
"Kalau di Korea ada joget gamenam Style, di Indonesia juga ada joget Kaisar (Goyang Setrum) yang sangat kita sukai" kata Nuraini 38, warga RW 4 Semper Barat, Cilincing yang ikut lomba goyang setrum ala kaisar.
Sementara itu, Di RW 10 Sukapura, puluhan warga ikut dalam lomba tarik tambang. lomba tradisional turun temurun ini tak pernah luput setiap perayaan HUT kemerdekaan. Karena dalam tarik tambang ini dibutuhkan kekompakan, kesamaan serta semangat persatuan yang tinggi. " Jadi bukan lantaran hadiahnya, melainkan semangat yang meski ditumbuhkan karena semangat inilah yang menjadi hasil dari perjuangan pahlawan kita dalam merebut kemerdekaan" ujar Frangki Ketua RT 2/10 Sukapura, Cilincing.
Begitu juga di RW 4 Tugu Selatan, Koja baik ibu-ibu, orangtua dan anak-anak ikut berpartisipasi dalam lomba joget jeruk dan balap krupuk maupun pukul kendi." Kegiatan lomba atau permainan tradisional ini hanya ada di setiap perayaan HUT Kemerdekaan. Karena itu perlu dilestarikan agar anak-anak kita tak lupa dengan permainan bangsa sendiri " kata Oncit Ketua RT 9/4 Tugu Selatan, Koja.
Sementara itu, di Rumah Susun Marunda, puluhan anak-anak dan ibu-ibu juga ikut berpartisipasi lomba makan krupuk maupun sendok gundu. Meski permainan ini bukan hal yang aneh, namun bagi warga Rusun Marunda kegiatan ini sebagai bentuk warga ikut serta berpartisipasi memeriahkan hari jadinya Republik Indonesia yang ke 68 Tahun. "Paling tidak lomba ini selain mengingat hubungan baik antar masyarakat di blok rusun, juga silahtuhrami dalam suasana lebaran" kata Ica 23, warga Rusun Marunda. (bian)