Pemerintahan    Pendidikan    Kesehatan    Pariwisata    Perhubungan    Pelabuhan    Dukcapil    Damkar    PU Jalan    PU Air    LMK    KBN    PKK    BPN    PMS    P2B    Tokoh   
Home » , , » Sepanjang Tahun 2012, 12 Orang Tewas Musibah Kebakaran

Sepanjang Tahun 2012, 12 Orang Tewas Musibah Kebakaran

Posted by JAKARTA UTARA on Jumat, 21 Desember 2012

CILINCING- Peristiwa kebakaran di Jakarta Utara kini sepertinya menjadi momok yang menakutkan. Buktinya dari Januari hingga 20 Desember 2012 telah terjadi 192 kasus kebakaran, dengan merenggut 12 korban jiwa, dan 18 orang lainnya mengalami luka-luka dengan kerugian mencapai Rp 110,6 miliar. Bahkan, jumlah tersebut meningkat tajam dibandingkan pada kasus di tahun 2011 lalu Januari hingga Desember yang mencapai hanya 180 kasus dengan menewaskan 3 orang dan 8 orang luka-luka dengan kerugian Rp 36,4 miliar.

Kasiop Sudin Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana (Damkar dan PB) Jakarta Utara, Nurdin Silalahi, mengatakan meningkatnya kasus kebakaran dan jatuhnya korban jiwa lantaran warga yang tingal di pemukiman padat penduduk kurang peduli terhadap masalah penyambungan listrik secara ilegal yang mengakibatkan peristiwa kebakaran. Padahal, pihaknya kerap kali menyosialisasilan hal tersebut kepada warga. "Warga kurang peduli masalah listrik, padahal sudah kami didik. Banyak yang nyolong listrik karena faktor ekonomi. Alasan dia kalau bayar listrik mahal, makanya dia nyolong dan nyambung listrik. Itu kan nggak benar, bisa menimbulkan korsleting listrik dan kebakaran," ujarnya, Jumat (21/12).

Selain itu, lanjut Nurdin, meningkatnya jumlah korban tewas akibat kebakaran karena para pemilik ruko yang terbakar banyak dipasang besi tralis di jendelanya, sehingga korban yang berada pada peristiwa kebakaran itu merasa terjebak dan tak bisa menyelamatkan diri. Padahal, bila tidak ada besi tralis, korban itu bisa diselamatkan. "Banyak ruko yang masang tralis karena faktor keamanan menghindari pencurian. Tapi kan sudah ada petugas keamanan yang menjaga ruko itu. Kalau ada tralisnya, korban nggak bisa kemana-mana dan udah pingsan kena asap dan terbakar. Kebanyakan ruko tersebut ada di wilayah Penjaringan," katanya.

Untuk mengatasi hal tersebut, sambung Nurdin, pihaknya akan melakukan penyuluhan terhadap perwakilan pemilik ruko agar tidak memasang banyak tralis. Sebab, pada sepanjang tahun ini, 80 persen korban tewas akibat terjebak di dalam ruko yang dipasang tralis. Sedangkan, 20 persennya dirumah penduduk. "Saya harap warga bisa mengikuti itu, agar tidak menimbulkan banyak korban. Selain itu, kami juga akan menyosialisasikan penggunaan alat pemadam api ringan (Apar) kepada karyawan ruko, karena penanggulangan pertama terhadap kebakaran adalah karyawannya. Selama ini kan yang tau pemakaian apar itu kan bosnya, tapi kalau bosnya nggak ada di ruko gimana. Makanya karyawannya kita latih menggunakan apar," tuturnya.

Berdasarkan data Sudin Damkar dan PB Jakarta Utara, jumlah kasus kebakaran di Jakarta Utara dari Januari hingga 20 Desember 2012 mencapai 192 kasus yang menyebabkan 12 korban tewas dan 18 orang mengalami luka-luka. Kasus kebakaran tersebut mengakibatkan sekitar 2.000-an kepala keluarga (KK) atau 8.889 jiwa kehilangan tempat tinggal dengan nilai kerugian mencapai sekitar Rp 110,6 miliar. "Kalau kerugian dilihat dari jumlah bangunan maupun kendaraan yang terbakar. Karena menurut data di tahun ini sebanyak 1.696 rumah, 200 tempat usaha, 10 pabrik, dan 17 kendaraan ludes terbakar," imbuhnya.

Rincian kasus kebakaran di tahun 2012, diantaranya pada bulan Januari sebanyak 17 kasus, Februari 12 kasus, Maret 13 kasus, April 13 kasus, Mei 19 kasus, Juni 9 kasus, Juli 21 kasus, Agustus 28 kasus, September 23 kasus, Oktober 19 kasus, November 13 kasus, dan Desember 5 kasus. "Penyebab terbesar kebakaran pada tahun ini akibat korsleting listrik, kompor gas, rokok, lampu, dan lain-lain," ucapnya.

Lebih jauh Nurdin menambahkan, peristiwa kebakaran terbesar di Jakarta Utara pada tahun 2012 terjadi di gudang oli kawasan pergudangan di Jalan Karang Pluit Selatan No 21 dan 23, Penjaringan pada bulan Maret 2012 lalu, dan gudang pabrik tekstil milik PT Budi Muaratex dan gudang pabrik suku cadang sepeda motor milik PT Maju Bersama Surya Indah Motor di Jl Kapuk Kamalmuara pada Juni 2012. Sebab, waktu pemadaman yang memakan waktu berhari-hari dan kerugian mencapai miliaran rupiah. "Pada tahun ini Kecamatan Penjaringan masih menjadi zona merah karena padat penduduk dan banyak terdapat bangunan semi permanen yang sering terbakar," jelasnya.

Untuk mengantisipasi peristiwa kebakaran, lanjut Nurdin, pihaknya menyiagakan 60 unit mobil pemadam kebakaran,40 unit pompa, dan 30 unit pendukung. Selain itu, sekitar 150 personil yang tersebar di enam kecamatan Jakarta Utara. "Kami juga melakukan sosialisasi kepada warga terhadap musibah kebakarab. Semua itu kami lakukan di enam kecamatan Jakarta Utara, agar setiap ada bencana, masyarakat sudah siap menangani bencana tersebut tanpa menunggu petugas datang," tandasnya

SHARE :
Kang Lintas
 
 
Copyright © 2014 JAKARTA UTARA. All Rights Reserved. Powered by Lintas Daerah
Template by Creating Website and Kang Lintas