Masalah PMKS (Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial) menjadi persoalan yang masih memerlukan waktu dan cara bijak dalam mengatasinya. Sepanjang tahun 2012 ini sedikitnya 816 PMKS terjaring dalam operasi penertiban maupun operasi yustisi. Sebagian besar mereka dipulangkan ke kampung halamannya, dijemput keluarganya dan mendekam di penampungan panti sosial.
Israk Kasie Penertiban dan Pengawasan PMKS Sudin Sosial Jakarta Utara menjelaskan, penertiban terhadap PMKS ini harus manusiawi dalam melakukan pendekatan maupun mengajak mereka kembali tidak ke jalan. Selain mereka didapat dari jalan, adapula ditemukan dari wilayah lingkungan. Biasanya yang didapat dari lingkungan masyarakat karena dititipkan oleh keluarga lantaran salah satu saudaranya yang stress dan warga dari dari daerah yang terlantar tak punya saudaranya.
"Selain kami mendapatkan PMKS dari jalan, juga ada yang dititipkan oleh keluarga yang memiliki saudara yang stress atau orang daerah yang terlantar karena tak memiliki saudara di Jakarta" ujarnya
Ditambahkan Isra, beberapa lokasi titik PMKS yang menjadi sasaran penertiban adalah Jalan Yos Sudarso (Perempatan Mambo), Lampu Merah Jembatan Tiga, Perempatan Sunter, Jalan Perintis Kemerdekaan, Jalan Plumpang-Semper dan Jalan RE Martadinata.
Namun kedepannya, pihak Sudin Sosial akan terus melakukan penertiban dan mengawasi gerak-gerik PMKS. Sebab keberadaan PMKS ini dilarang karena sudah tertuang di Perda No 8 Tahun 2007 tentang Ketertiban Umum. Mereka yang terjaring ini langsung di bawa ke panti penampungan seperti Kedoya maupun di Cipayung. PMKS ini terdiri dari Pengemis, pengamen, piskotis, PSK dan lainnya.
Sementara itu, Ika Lestari Aji Kasudin Sosial Jakarta Utara menjelaskan, pihaknya tetap akan melakukan pengawasan dan pemantauan terhadap PMKS yang masih berkeliaran di Jalan untuk ditertibkan yang kemudian dilakukan pembinaan agar tidak lagi kembali kejalan. "kita selalu melakukan cara-cara manusiawi untuk melakukan penertiban kepada PMKS diantara dengan cara pendekatan komunikasi" ujarnya.
Israk Kasie Penertiban dan Pengawasan PMKS Sudin Sosial Jakarta Utara menjelaskan, penertiban terhadap PMKS ini harus manusiawi dalam melakukan pendekatan maupun mengajak mereka kembali tidak ke jalan. Selain mereka didapat dari jalan, adapula ditemukan dari wilayah lingkungan. Biasanya yang didapat dari lingkungan masyarakat karena dititipkan oleh keluarga lantaran salah satu saudaranya yang stress dan warga dari dari daerah yang terlantar tak punya saudaranya.
"Selain kami mendapatkan PMKS dari jalan, juga ada yang dititipkan oleh keluarga yang memiliki saudara yang stress atau orang daerah yang terlantar karena tak memiliki saudara di Jakarta" ujarnya
Ditambahkan Isra, beberapa lokasi titik PMKS yang menjadi sasaran penertiban adalah Jalan Yos Sudarso (Perempatan Mambo), Lampu Merah Jembatan Tiga, Perempatan Sunter, Jalan Perintis Kemerdekaan, Jalan Plumpang-Semper dan Jalan RE Martadinata.
Namun kedepannya, pihak Sudin Sosial akan terus melakukan penertiban dan mengawasi gerak-gerik PMKS. Sebab keberadaan PMKS ini dilarang karena sudah tertuang di Perda No 8 Tahun 2007 tentang Ketertiban Umum. Mereka yang terjaring ini langsung di bawa ke panti penampungan seperti Kedoya maupun di Cipayung. PMKS ini terdiri dari Pengemis, pengamen, piskotis, PSK dan lainnya.
Sementara itu, Ika Lestari Aji Kasudin Sosial Jakarta Utara menjelaskan, pihaknya tetap akan melakukan pengawasan dan pemantauan terhadap PMKS yang masih berkeliaran di Jalan untuk ditertibkan yang kemudian dilakukan pembinaan agar tidak lagi kembali kejalan. "kita selalu melakukan cara-cara manusiawi untuk melakukan penertiban kepada PMKS diantara dengan cara pendekatan komunikasi" ujarnya.
