Tingginya intensitas hujan yang terjadi dalam beberapa hari terakhir, membuat sekitar 30 taman di wilayah Jakarta Utara tergenang banjir hingga ketinggian 15 sentimeter. Akibatnya, kondisi taman menjadi terlihat becek, kotor hingga menyebabkan kerusakan pada rumput. Untuk mengtasinya, Sudin Pertamanan Jakarta Utara berencara meninggikan permukaan taman-taman yang terendam itu dari 30 sentimeter hingga 1 meter serta membuat puluhan ribu lubang biopori untuk menampung air hujan.
Pantauan beritajakarta.com, genangan setinggi 15 sentimeter diantaranya terlihat di Taman Rawabadak Utara. Bahkan genangan di taman ini sulit surut karena genangan menutupi hampir seluruh bagian taman.
Kepala Sudin Pertamanan Jakarta Utara, Heru Bambang Ermanto mengatakan, tergenangnya taman-taman di wilayah Jakarta Utara disebabkan intensitas hujan yang tinggi serta posisi taman yang lebih rendah dibandingkan posisi jalan. "Ada sekitar 20 hingga 30 taman yang tergenang. Kami usahakan secara bertahap membuat puluhan ribu lubang biopori untuk menampung debit air hujan, dan juga kami programkan peninggian taman sekitar 30 sentimeter hingga 1 meter agar taman tidak tergenang. Rencananya, Maret 2013 akan ditinggikan," ujar Heru, Rabu (26/12).
Dikatakan Heru, sejumlah taman yang saat ini terendam, diantaranya yakni Taman Toar (Koja), Taman Griya Lestari (Cilincing), Taman Volker (Tanjungpriok), Taman RW 12 Kelurahan Tuguutara, Taman Enim (Koja), Taman Enggano (Tanjungpriok), Taman Rawabadak Utara, dan Taman Melur (Koja). "Semua taman tersebut tersebar merata di enam kecamatan yang ada di Jakarta Utara," katanya.
Secara keseluruhan, kata Heru, di Jakarta Utara terdapat sebanyak 153 taman. Dari jumlah itu, 95 taman telah dilakukan perawatan rutin dan terdapat 58 taman yang belum terpelihara secara rutin. "Mudah-mudahan tahun 2013 bisa tertangani semuanya. Anggaran pemeliharaan dan jalur hijau taman sekitar Rp 10 miliar hingga Rp 11 miliar," ucapnya.
Selain memperbaiki taman, lanjut Heru, pihaknya juga telah memangkas sebanyak 1.686 pohon yang dinilai rawan tumbang, mudah patah, keropos, dan sudah tua. "Pohon ini dipangkas untuk mencegah terjadinya pohon tumbang, terutama saat musim penghujan. Pohon yang dipangkas kebanyakan jenis angsana, asam kranji, mahoni, dan trambesi," ucapnya. Ditambahkan Heru, pihaknya juga mencatat selama tahun 2012 terdapat 55 pohon tumbang yang akibat hujan deras dan angin kencang maupun pohon yang kondisinya keropos dan lapuk.
Pantauan beritajakarta.com, genangan setinggi 15 sentimeter diantaranya terlihat di Taman Rawabadak Utara. Bahkan genangan di taman ini sulit surut karena genangan menutupi hampir seluruh bagian taman.
Kepala Sudin Pertamanan Jakarta Utara, Heru Bambang Ermanto mengatakan, tergenangnya taman-taman di wilayah Jakarta Utara disebabkan intensitas hujan yang tinggi serta posisi taman yang lebih rendah dibandingkan posisi jalan. "Ada sekitar 20 hingga 30 taman yang tergenang. Kami usahakan secara bertahap membuat puluhan ribu lubang biopori untuk menampung debit air hujan, dan juga kami programkan peninggian taman sekitar 30 sentimeter hingga 1 meter agar taman tidak tergenang. Rencananya, Maret 2013 akan ditinggikan," ujar Heru, Rabu (26/12).
Dikatakan Heru, sejumlah taman yang saat ini terendam, diantaranya yakni Taman Toar (Koja), Taman Griya Lestari (Cilincing), Taman Volker (Tanjungpriok), Taman RW 12 Kelurahan Tuguutara, Taman Enim (Koja), Taman Enggano (Tanjungpriok), Taman Rawabadak Utara, dan Taman Melur (Koja). "Semua taman tersebut tersebar merata di enam kecamatan yang ada di Jakarta Utara," katanya.
Secara keseluruhan, kata Heru, di Jakarta Utara terdapat sebanyak 153 taman. Dari jumlah itu, 95 taman telah dilakukan perawatan rutin dan terdapat 58 taman yang belum terpelihara secara rutin. "Mudah-mudahan tahun 2013 bisa tertangani semuanya. Anggaran pemeliharaan dan jalur hijau taman sekitar Rp 10 miliar hingga Rp 11 miliar," ucapnya.
Selain memperbaiki taman, lanjut Heru, pihaknya juga telah memangkas sebanyak 1.686 pohon yang dinilai rawan tumbang, mudah patah, keropos, dan sudah tua. "Pohon ini dipangkas untuk mencegah terjadinya pohon tumbang, terutama saat musim penghujan. Pohon yang dipangkas kebanyakan jenis angsana, asam kranji, mahoni, dan trambesi," ucapnya. Ditambahkan Heru, pihaknya juga mencatat selama tahun 2012 terdapat 55 pohon tumbang yang akibat hujan deras dan angin kencang maupun pohon yang kondisinya keropos dan lapuk.