Kepala
BMKG Harry Tirto Djatmiko mengatakan, antara 25 sampai 26 Juli nanti
saatnya bulan purnama dan patut diwaspadai bakal terjadinya rob. Dari
pengalaman sebelumnya, jika rob sudah menerjang Jakarta, maka sebagian
wilayah Jakarta terutama di wilayah utara, akan banjir. Aktivitas
sebagian warga Jakarta pun bisa terganggu.Patut
diwaspadai pula, jika intensitas hujan meningkat maka wilayah Jakarta
lainnya akan terkena dampak yakni tergenang antara 20-100 cm. Lebih
parah lagi, sebagian warga Jakarta yang tinggal di pinggiran Kali
Ciliwung, Kampung Pulo, dan beberapa wilayah lain akan kebanjiran. Menurut
BMKG, suhu di DKI Jakarta akan berkisar antara 23-32 derajat celcius
dengan kelembaban 68-94 persen. Potensi hujan ringan sampai sedang akan
kerap muncul pada sore dan malam hari. "Itu
memang karakteristik dari kemarau basah. Di pagi dan siang hari
cenderung berawan, lalu di sore dan malam hari baru turun hujan," ucap
Harry
Bergantung pompa
Harry
mengatakan, saat rob muncul, pintu-pintu air di Jakarta yang membuang
air sungai ke laut tak boleh dibuka dulu. Makanya pompa-pompa untuk
membuang air sungai ke laut harus bekerja maksimal agar air kali yang
melintasi kota Jakarta tak sampai luber. Celakanya,
tidak semua pompa air yang seharusnya bersiaga saat rob datang bisa
difungsikan. Ada sejumlah pompa air yang tidak bisa difungsikan karena
kondisinya rusak. Dari pengamatan, akibat satu pompa masih rusak, wilayah Pademangan, Jakarta Utara masih terus kebanjiran hampir sebulan lebih.
Daerah
lainnya yang bergantung pada pompa air adalah kawasan Pluit, Jakarta
Utara serta kawasan Cempakaputih, Senen, dan Johar Baru, Jakarta Pusat.
Wilayah Pademangan Timur dan Pademangan Barat bergantung pada Rumah
Pompa Ancol. Rumah Pompa Ancol terletak di Jalan RE Martadinata, Jakarta
Utara.
Sedangkan
kawasan Pluit bergantung pada Rumah Pompa Waduk Pluit. Sedangkan
kawasan Cempakaputih, Senen dan Johar Baru bergantung pada Rumah Pompa
Kali Item.
Ketika
salah satu pompa di Rumah Pompa Ancol rusak akibat dinamonya terbakar
awal Juni lalu, seluruh wilayah Pademangan Barat dan Pademangan Timur
tergenang sampai sepekan lebih. Ketinggian air mencapai 30 cm.
Kepala Seksi Pemeliharaan Suku Dinas PU Tata Air Jakarta Utara, Kuryatna Atmadja, ketika dihubungi menjelaskan, dua dari tiga unit pompa di Rumah Pompa Ancol,
Jakarta Utara, yang sebelumnya rusak, sudah diperbaiki. Satu pompa
lainnya dijanjikan akan tuntas diperbaiki akhir bulan ini. "Dua
unit pompa sudah kembali beroperasi mulai Sabtu (13/7) pukul 19.00.
Dua pompa itu diperbaiki oleh Sudin PU Jakarta Utara. Kalau yang satu
pompa dari Departemen PU belum selesai diperbaiki. Semoga akhir bulan
ini selesai semuanya," ujarnya.
Kuryatna
tak mengelak penanganan pompa yang rusak terbilang molor. Namun, ia
membantah penyebabnya karena harus mendatangkan teknisi dari luar
negeri. Menurutnya, pompa yang rusak masih mampu ditangani teknisi dalam
negeri."Teknisinya
orang kita juga. Hanya saja komponennya yang inden, yaitu pipa
pembuangan airnya. Itu yang bikin perbaikan pompa menjadi agak lama,"
katanya (Yani)