Pemerintahan    Pendidikan    Kesehatan    Pariwisata    Perhubungan    Pelabuhan    Dukcapil    Damkar    PU Jalan    PU Air    LMK    KBN    PKK    BPN    PMS    P2B    Tokoh   
Home » , , » Masyarakat Jakut Jenuh Dengan Macet Tak Tuntas

Masyarakat Jakut Jenuh Dengan Macet Tak Tuntas

Posted by JAKARTA UTARA on Sabtu, 20 Juli 2013

Catatan minggu hari ini masih tetap menyoroti masalah kemacetan yang kerap dirasakan warga Jakarta Utara selama satu pekan ini. Sejak pukul 5 pagi ratusan kendaraan berat sudah membuat antrian panjang di pinty gerbang masuk Pelabuhan Tanjung Priok.Imbas dari Antrian truk ini  memanjang hingga ke sejumlah akses  jalan protokol dan jalan Lalulintas barang yang membuat kemacetan. Akibat macet di dua jalan tersebut berdampak ke sejumlah akses jalan alternatif maupun jalan tikus.

Bisa dibayangkan jika macet sudah stagnan di jalan Protokol ( Jalan Yos Sudarso) dan Jalan Lalulintas barang ( Jalan Cacing-Jalan Raya Cilincing) maka mengunci semua jalan alternatif seperti Jalan Plumpang Semper,Jalan Kramat Jaya,Jalan Raya Tugu, Jalan Tipar Cakung, Jalan Logistik dan Jalan RE Martadinata. Praktis, aktivitas masyarakat yang akan bekerja,sekolah,ke pasar dan berdagang jadi terganggu. Begitu juga nasib sopir angkot yang terpaksa harus mengusap kepalanya lantaran macet pendapatan drastis menurun.

Didi 36, Sopir Angkot APB 01 Jurusan Tg Priok- Cakung hanya bisa meratapi nasibnya.Karena macet pendapatannya menurun bahkan setiap hari harus menombok. "Sekarang ini mau narik angkot engga bisa mikirin setoran lebih mas! yang ada malah nombok" kesalnya.Begitu juga Nani 24, Karyawan KBN Cakung terpaksa harus mengeluarkan kocek lebih untuk menumpang ojek motor guna menghindar kemacetan agar tidak telat masuk kerja. Begitu juga Chairul Udar 49, Sopir Truk kontainer yang harus mengeluarkan kocek untuk menambah Bahan Bakar Solar lantaran macet. "Sulit sekarang ini pak! mau narik untuk dapat uang lebih. Dampak macet ini betul-betul berpengaruh pada nasib kami" celotehnya.

Warga Minta Gubernur Turun Tangan

Menuntaskan kemacetan merupakan salah satu program utama Gubernur DKI Jakarta pada saat kampanye lalu. Dan sekarang ini masyarakat meminta agar ada upaya penanganan darurat sehingga macet tidak menganggu aktivitas masyarakat. "Saya berharap pak Gubernur menepati janjinya untuk menuntaskan macet khususnya di Jakarta Utara yang terjadi hampir dua pekan ini" tutur Setiawati 27, Warga RW 8 Semper Barat, Cilincing.

Ia juga meminta agar penanganan masalah macet ini jangan hanya diserahkan sepenuhnya oleh pihak kepolisian. Sebab kondisi yang ada di lapangan terlihat petugas polisi lalulintas yang sibuk mengatur kelancaran lalulintas saat kemacetan. Sementara peran petugas Dishub maupun Satpol PP yang di harapkan bisa membantu hanya isapan jempol. Padahal Gubernur DKI Jakarta sendiri  sudah mengingatkan  Dishub maupun Satpol PP agar ikut membantu kelancaran lalulintas. Dan tetap standby di lapangan. Kenyataannya keberadaan dua instansi ini bisa terhitung jari dan hanya ada pada jam kerja saja ( 06.30 pagi dan 17.00 sore). Sementara pada malam hari maupun hari sabtu keberadaan petugas Dishub dan Satpol PP tidak terlihat ada di lokasi titik kemacetan.

Sementara itu informasi yang diterima dari Satlantas Polres Jakarta Utara setiap harinya sebanyak 80 personil di kerahkan ke lokasi titik kemacetan dengan dibagi dua ship ( Pagi,Sore hingga Malam Hari). Selain itu juga dibantu 5 personil dari petugas polsek di wilayah.

"Dalam Kondisi apapun untuk menanggulangi kemacetan sudah menjadi tanggung jawab kami. Untuk itu kami berupaya agar kemacetan ini bisa diurai dan tidak terlalu lama mengganggu aktivitas masyarakat" Kata Aiptu Sutopo petugas lancar Polres Jakut.

SHARE :
Kang Lintas
 
 
Copyright © 2014 JAKARTA UTARA. All Rights Reserved. Powered by Lintas Daerah
Template by Creating Website and Kang Lintas