Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo meninjau progres pembangunan taman di Waduk Pluit, Jakarta Utara. Dengan menggunakan seragam sadariahnya, Jokowi menyusuri lahan pengerjaan taman percontohan Waduk Pluit."Memang perlu waktu lama untuk membuat taman percontohan ini karena lahannya berhektar-hektar," kata Jokowi di Waduk Pluit, Jakarta Utara, Jumat (26/7/2013).
Salah satu kendala yang ia temui untuk membangun taman percontohan itu adalah pengerukan gunungan sampah yang membutuhkan waktu sangat lama. Karena itu, ia menargetkan penyelesaian pengerukan sampah untuk taman percontohan itu hingga September atau akhir tahun.Ide Jokowi untuk membuat taman kota di Waduk Pluit ini menelan anggaran hingga Rp 18 miliar. "Nanti akan ditanam flamboyan, trembesi, jati. Kami juga menerima bantuan-bantuan itu," kata Jokowi.
Selain menerima bantuan dari pihak Kopassus untuk persediaan tanaman, Jokowi juga mengaku mendapatkan tanaman-tanaman itu dari bantuan corporate social responsibility (CSR) beberapa perusahaan. Kendati demikian, ia enggan menjelaskan CSR itu datang dari mana saja.
Pembangunan taman percontohan ini juga sebagai bukti DKI menormalisasi warga bantaran Waduk Pluit untuk menormalisasi waduk dan membangun taman, bukan digunakan untuk pembangunan lainnya."Kita betul-betul pakai anggaran ini untuk membangun taman, bukan mal ataupun apartemen. Ini semua untuk masyarakat," kata Jokowi.
Salah satu kendala yang ia temui untuk membangun taman percontohan itu adalah pengerukan gunungan sampah yang membutuhkan waktu sangat lama. Karena itu, ia menargetkan penyelesaian pengerukan sampah untuk taman percontohan itu hingga September atau akhir tahun.Ide Jokowi untuk membuat taman kota di Waduk Pluit ini menelan anggaran hingga Rp 18 miliar. "Nanti akan ditanam flamboyan, trembesi, jati. Kami juga menerima bantuan-bantuan itu," kata Jokowi.
Selain menerima bantuan dari pihak Kopassus untuk persediaan tanaman, Jokowi juga mengaku mendapatkan tanaman-tanaman itu dari bantuan corporate social responsibility (CSR) beberapa perusahaan. Kendati demikian, ia enggan menjelaskan CSR itu datang dari mana saja.
Pembangunan taman percontohan ini juga sebagai bukti DKI menormalisasi warga bantaran Waduk Pluit untuk menormalisasi waduk dan membangun taman, bukan digunakan untuk pembangunan lainnya."Kita betul-betul pakai anggaran ini untuk membangun taman, bukan mal ataupun apartemen. Ini semua untuk masyarakat," kata Jokowi.
Ada Trek Pejalan kaki dan Panggung Hiburan
Selain membangun taman kota di Waduk Pluit, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta juga akan membangun trek pejalan kaki dan panggung hiburan di sana. Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo mengatakan, panggung hiburan itu dipergunakan untuk pertunjukan musik oleh warga."Nanti akan ada panggung hiburan yang konsepnya open stage," kata Jokowi dalam kunjungannya ke Waduk Pluit, Jakarta Utara
Jokowi mengatakan, panggung berbentuk teater terbuka (amphitheatre) akan disediakan untuk tontonan seni dan budaya. Jalur untuk pejalan kaki dan sepeda serta tempat pemancingan juga dibangun di sana. Bangku-bangku taman, seperti ditempatkan di sepanjang Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, juga akan ditempatkan di beberapa tempat di Waduk Pluit.
Saat ini Waduk Pluit masih dalam proses pengerukan. Namun, bantaran sisi barat waduk sudah dapat ditanami pepohonan.Jokowi mengatakan, Pemprov DKI telah memiliki perencanaan lengkap untuk penataan waduk itu. Fasilitas publik, daerah resapan air dan tampungan air hujan, serta taman kota ditempatkan di kompleks waduk.
"Jadi target untuk pengerukan sampah seluruh wilayah Waduk Pluit ini sampai dua tahun. Yang penting, tiap akhir tahun ada progresnya. Percaya deh, rampung," kata Jokowi.Direktur Utama PT Jakarta Propertindo Budi Karya Sumadi menjelaskan, proyek penataan Waduk Pluit sebagai taman kota dilakukan secara bertahap. Tahap pertama berupa pembangunan berbagai fasilitas taman kota, seperti area parkir, jogging track, dan plasa. Taman kota itu dibangun untuk paru-paru kota dan penyeimbang ekosistem.Sebagian dari taman kota ini juga akan menjadi sarana bermain anak-anak dan sentra edukasi lingkungan. Pengerjaan di sisi barat Waduk Pluit yang dimulai pada pertengahan Juni 2013 ini baru pada tahap penanaman 200 pohon dengan beragam jenis dan pembersihan lahan. (yani/kompas.com)
Selain membangun taman kota di Waduk Pluit, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta juga akan membangun trek pejalan kaki dan panggung hiburan di sana. Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo mengatakan, panggung hiburan itu dipergunakan untuk pertunjukan musik oleh warga."Nanti akan ada panggung hiburan yang konsepnya open stage," kata Jokowi dalam kunjungannya ke Waduk Pluit, Jakarta Utara
Jokowi mengatakan, panggung berbentuk teater terbuka (amphitheatre) akan disediakan untuk tontonan seni dan budaya. Jalur untuk pejalan kaki dan sepeda serta tempat pemancingan juga dibangun di sana. Bangku-bangku taman, seperti ditempatkan di sepanjang Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, juga akan ditempatkan di beberapa tempat di Waduk Pluit.
Saat ini Waduk Pluit masih dalam proses pengerukan. Namun, bantaran sisi barat waduk sudah dapat ditanami pepohonan.Jokowi mengatakan, Pemprov DKI telah memiliki perencanaan lengkap untuk penataan waduk itu. Fasilitas publik, daerah resapan air dan tampungan air hujan, serta taman kota ditempatkan di kompleks waduk.
"Jadi target untuk pengerukan sampah seluruh wilayah Waduk Pluit ini sampai dua tahun. Yang penting, tiap akhir tahun ada progresnya. Percaya deh, rampung," kata Jokowi.Direktur Utama PT Jakarta Propertindo Budi Karya Sumadi menjelaskan, proyek penataan Waduk Pluit sebagai taman kota dilakukan secara bertahap. Tahap pertama berupa pembangunan berbagai fasilitas taman kota, seperti area parkir, jogging track, dan plasa. Taman kota itu dibangun untuk paru-paru kota dan penyeimbang ekosistem.Sebagian dari taman kota ini juga akan menjadi sarana bermain anak-anak dan sentra edukasi lingkungan. Pengerjaan di sisi barat Waduk Pluit yang dimulai pada pertengahan Juni 2013 ini baru pada tahap penanaman 200 pohon dengan beragam jenis dan pembersihan lahan. (yani/kompas.com)