TANJUNG PRIOK – Kebakaran melanda pemukiman padat penduduk di kawasan Warakas V, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Sabtu (27/7). Tidak ada korban jiwa dalam pristiwa tersebut. Namun, sedikitnya 10 rumah hangus dilalap Si Jago Merah. Informasi di lapangan sumber api berasal dari kompor di rumah salah seorang warga.Peristiwa kebakaran berlangsung sekitar jam 13.30. Api baru bisa dipadamkan sekittar jam 14.30, oleh sedikitnya 7 mobil pemadam dari Sudin Damkar Jakarta Utara. Proses pemadaman sempat mengalami kesulitan karena lokasi rumah yang padat dan semi permanen. Selain petugas pemadam, warga juga aktif mengevakuasi dengan alat seadanya.
Menurut Imam Muhdi, 48, sumber api berasal dari rumah Ibu Suryani, di RT: 11/12, Warakas, Tanjung Priok, Jakut. Diduga, katanya, api berasal dari kompor di rumah tersebut. Tidak diketahui ada ledakan, namun tiba-tiba api membesar. “Asal api dari rumahh Ibu Yani. Rumahnya berlantai dua, tapi semi permanen,” kata Muhdi.
Muhdi mengatakan, api seketika membesar dan membakar rumah yang didominasi kayu tersebut. Cuaca panas dan hembusan angin membuat api cepat merambat. Rumah Mahdi yang persis di belakang rumah Yani juga jadi sasarannya. “Namun hanya bagian belakang rumah yang terkena api,” kata guru MTsN di Tangung Priok ini.Api tidak bisa dibendung dan langsung menyambar rumah di sekittar lainnya. Akibatnya, sedikitnya 10 rumah iktu terbakar. Tampak asap hitam membumbung tinggi saat kebaran terjadi.
Warga iktu membantu petugas Damkar untuk mendinginkan api. Warga pun sebisa mungkin menyelamatkan barang berharga di dalam rumah yangbbisa diselamatkan.Tampak membawa kasur, lemari, dan peralatan elektronik di kawasan yang lebih aman. “Saya sediri nekad naik ke lantai dua menyelamatkan dokumen negara. Alhamdulilah masih terselmatkan,” ujarnya.
Api tersebut diduga dari kompor di rumah Yani. Setiap hari di bulan Ramadhan, Yani berjualan makanan takjil. Seperti lontong buras dan gorengan. Nah, saat menyiapkan dagangan, diduga kompor meledak hingga kebakaran.Sementara itu, api sudah bisa padam. Petugas terus melakukan pendinginan untuk memastikan api bisa ditangani. Sejumlah korban juga memilih mengungsi sementara di rumah kerabat dekatnya. (pkc)
Menurut Imam Muhdi, 48, sumber api berasal dari rumah Ibu Suryani, di RT: 11/12, Warakas, Tanjung Priok, Jakut. Diduga, katanya, api berasal dari kompor di rumah tersebut. Tidak diketahui ada ledakan, namun tiba-tiba api membesar. “Asal api dari rumahh Ibu Yani. Rumahnya berlantai dua, tapi semi permanen,” kata Muhdi.
Muhdi mengatakan, api seketika membesar dan membakar rumah yang didominasi kayu tersebut. Cuaca panas dan hembusan angin membuat api cepat merambat. Rumah Mahdi yang persis di belakang rumah Yani juga jadi sasarannya. “Namun hanya bagian belakang rumah yang terkena api,” kata guru MTsN di Tangung Priok ini.Api tidak bisa dibendung dan langsung menyambar rumah di sekittar lainnya. Akibatnya, sedikitnya 10 rumah iktu terbakar. Tampak asap hitam membumbung tinggi saat kebaran terjadi.
Warga iktu membantu petugas Damkar untuk mendinginkan api. Warga pun sebisa mungkin menyelamatkan barang berharga di dalam rumah yangbbisa diselamatkan.Tampak membawa kasur, lemari, dan peralatan elektronik di kawasan yang lebih aman. “Saya sediri nekad naik ke lantai dua menyelamatkan dokumen negara. Alhamdulilah masih terselmatkan,” ujarnya.
Api tersebut diduga dari kompor di rumah Yani. Setiap hari di bulan Ramadhan, Yani berjualan makanan takjil. Seperti lontong buras dan gorengan. Nah, saat menyiapkan dagangan, diduga kompor meledak hingga kebakaran.Sementara itu, api sudah bisa padam. Petugas terus melakukan pendinginan untuk memastikan api bisa ditangani. Sejumlah korban juga memilih mengungsi sementara di rumah kerabat dekatnya. (pkc)