CILINCING- Kampung Kasepatan, Rorotan merupakan salah satu pemukiman
warga yang dilanda banjir hingga ketinggian 1,5 meter. Sebanyak 450 KK
atau 1.600 jiwa mengungsi ke lokasi yang aman dari banjir.
Kepedihan dan duka lara warga kampung kasepatan akibat banjir, membuat anggota DPRD DKI Jakarta beranjak untuk mengunjungi rumah-rumah mereka. Terutama masalah pendidikan anak-anak di lokasi tersebut. "Saya mendengar anak-anak disana belum bisa masuk sekolah lantaran peralatan dan perlengkapannya terendam banjir" kata Hj Neneng Hasanah Anggota Komisi E DPRD DKI Jakarta..
Setelah mendatangi rumah-rumah, anggota DPRD DKI ini akan segera membantu anak-anak di Kampung itu untuk kembali bisa bersekolah. "Kita sudah temui ketua warganya dan meminta data-data anak-anak yang perlengkapan dan peralatan sekolah hanyut hingga tak bisa sekolah. Dan besok! kita akan memberikan bantuan" kata Hj Neneng Hasanah sesaat meninjau ke salah satu rumah warga yang rumah terendam banjir hingga satu meter itu.
Neneng Hasanah,juga terperangah melihat banyak bendera partai, tapi justru bendera Merah Putih sebagai bendera Negeri ini justru kusam dan warnanya pudar. "Saya meminta kepada bapak! yang memimpin warga disini agar bendera Merah Putihnya di ganti dengan yang baru, agar warnanya cerah" pesannya kepada Tohir Ketua Blok Kampung Kasepatan, Rorotan. "Baik bu, nanti sore bendera Merah Putih ini saya ganti dengan yang baru dan bersih" ujar Tohir.
Selain mendatangi anak-anak, ia juga melihat kondisi para ibu-ibu yang masih banyak memiliki anak balitanya. Mengingat saat ini kondisi cuaca sedang hujan, ia meminta agar para ibu balita agar rajin mengecek kondisi kesehatan anak-anaknya di Puskesmas maupun di Posyandu.
"Banyak pelajaran penting yang bisa saya ambil, dari Kampung ini. Dan menjadi bahan referensi saya dalam memberikan pandangan di rapat dewan nanti" katanya.
Bahkan ia sempat terkejut, selain melihat kondisi kampung yang padat dan kumuh ini, justru banyak relawan kesehatan posyandu ini usia manula. "Ini luar biasa, lihat saja kader kesehatannya usianya diatas saya, dan bukan saja saya yang malu melainkan yang muda-muda bisa menjadi contoh untuk meniru apa yang mereka sudah lakukan" tuturnya. Ironisnya lagi warga bercerita saat banjir hingga setinggi 1,5 meter mereka mengungsi di dalam box-box kontainer yang tak jauh dari pemukiman mereka.
Sementara itu, Tohir Ketua Blok Kasepatan maupun Dewi 34 dan Slamet sangat senang dan bahagia, lantaran wakil rakyat mau turun, berkeliling, dan mendatangi rumah-rumah warga untuk menanyakan kondisinya. Paling tidak masyarakat nantinya yang akan menilai. " Yaa baru kali ini ada anggota DPRD DKI Jakarta yang mau berkeliling dan menyambangi satu-persatu rumah warganya" ujar Dewi.
Rencananya anggota DPRD DKI Jakarta ini, senin lusa akan segera mendistribusikan bantuan peralatan dan pendidikan kepada anak-anak kampung Kasepatan, Rorotan yang hanyut terbawa arus banjir. (bian)
Kepedihan dan duka lara warga kampung kasepatan akibat banjir, membuat anggota DPRD DKI Jakarta beranjak untuk mengunjungi rumah-rumah mereka. Terutama masalah pendidikan anak-anak di lokasi tersebut. "Saya mendengar anak-anak disana belum bisa masuk sekolah lantaran peralatan dan perlengkapannya terendam banjir" kata Hj Neneng Hasanah Anggota Komisi E DPRD DKI Jakarta..
Setelah mendatangi rumah-rumah, anggota DPRD DKI ini akan segera membantu anak-anak di Kampung itu untuk kembali bisa bersekolah. "Kita sudah temui ketua warganya dan meminta data-data anak-anak yang perlengkapan dan peralatan sekolah hanyut hingga tak bisa sekolah. Dan besok! kita akan memberikan bantuan" kata Hj Neneng Hasanah sesaat meninjau ke salah satu rumah warga yang rumah terendam banjir hingga satu meter itu.
Neneng Hasanah,juga terperangah melihat banyak bendera partai, tapi justru bendera Merah Putih sebagai bendera Negeri ini justru kusam dan warnanya pudar. "Saya meminta kepada bapak! yang memimpin warga disini agar bendera Merah Putihnya di ganti dengan yang baru, agar warnanya cerah" pesannya kepada Tohir Ketua Blok Kampung Kasepatan, Rorotan. "Baik bu, nanti sore bendera Merah Putih ini saya ganti dengan yang baru dan bersih" ujar Tohir.
Selain mendatangi anak-anak, ia juga melihat kondisi para ibu-ibu yang masih banyak memiliki anak balitanya. Mengingat saat ini kondisi cuaca sedang hujan, ia meminta agar para ibu balita agar rajin mengecek kondisi kesehatan anak-anaknya di Puskesmas maupun di Posyandu.
"Banyak pelajaran penting yang bisa saya ambil, dari Kampung ini. Dan menjadi bahan referensi saya dalam memberikan pandangan di rapat dewan nanti" katanya.
Bahkan ia sempat terkejut, selain melihat kondisi kampung yang padat dan kumuh ini, justru banyak relawan kesehatan posyandu ini usia manula. "Ini luar biasa, lihat saja kader kesehatannya usianya diatas saya, dan bukan saja saya yang malu melainkan yang muda-muda bisa menjadi contoh untuk meniru apa yang mereka sudah lakukan" tuturnya. Ironisnya lagi warga bercerita saat banjir hingga setinggi 1,5 meter mereka mengungsi di dalam box-box kontainer yang tak jauh dari pemukiman mereka.
Sementara itu, Tohir Ketua Blok Kasepatan maupun Dewi 34 dan Slamet sangat senang dan bahagia, lantaran wakil rakyat mau turun, berkeliling, dan mendatangi rumah-rumah warga untuk menanyakan kondisinya. Paling tidak masyarakat nantinya yang akan menilai. " Yaa baru kali ini ada anggota DPRD DKI Jakarta yang mau berkeliling dan menyambangi satu-persatu rumah warganya" ujar Dewi.
Rencananya anggota DPRD DKI Jakarta ini, senin lusa akan segera mendistribusikan bantuan peralatan dan pendidikan kepada anak-anak kampung Kasepatan, Rorotan yang hanyut terbawa arus banjir. (bian)
