Tingkat
kesejahteraan dan kesehatan suatu wilayah dapat diukur dengan beberapa
faktor, salah satunya adalah fasilitas perumahan dan lingkungan di
wilayah tersebut. Semakin baik fasilitas perumahan dan lingkungan pada
umumnya semakin baik pula tingkat kesehatan dan kesejahteraannya.
Pada
tahun 2010, sekitar 94,02 persen rumahtangga di Jakarta Utara bertempat
tinggal di bangunan rumah yang berlantai bukan tanah. Sementara itu
jumlah rumahtangga yang mempunyai luas lantai per kapita kurang dari 20 m2
mengalami peningkatan dari 37,81 persen pada tahun 2009 menjadi 43,05
persen pada tahun 2010. Hal ini dikarenakan jumlah penduduk yang terus
bertambah namun tidak diikuti dengan penambahan luas lahan sehingga
menyulitkan bagi masyarakat di Jakarta Utara untuk memiliki rumah yang
luas, disamping harga tanah yang tinggi.
Jaringan
listrik sebagai fasilitas penerangan sudah merata di wilayah Jakarta
Utara. Hampir seluruh rumahtangga (99,83 persen) menggunakan listrik
sebagai fasilitas penerangannya baik listrik PLN maupun Non PLN.
Sebagian
besar penduduk Jakarta Utara memanfaatkan air kemasan dan air leding
sebagai sumber utama air minum. Fasilitas air minum baik leding maupun
air kemasan tersebut telah dinikmati oleh 99,07 persen rumah tangga pada
tahun 2010.