CILINCING- Berlebaran ke kampung halaman merupakan ritual rutin yang dilakukan masyarakat menyambut Idul Fitri untuk bisa bersilahturahmi kepada sanak dan saudara. Sebagian besar masyarakat mudik lebaran menggunakan jalur darat menggunakan sepeda motor, bus dan kereta Api. Ada juga yang menggunakan jalur udara seperti pesawat terbarang dan jalur laut dengan Kapal Penumpang.
Namun berbeda bagi nelayan-nelayan di Cilincing, mereka justru menggunakan perahunya untuk mudik ke kampung halamannya agar bisa berlebaran bersama keluarganya di kampung halamannya. Selain hemat ongkos juga bebas dari kemacetan. Namun angkutan ini sangat beresiko jika kondisi cuaca tidak menguntungkan. "Memang sih! beresiko tapi kami lihat kondisi cuaca dahulu, lagipula jarak yang kami tempuh tidak jauh " ujar Miran 45, nelayan Cilincing yang hendak mudik ke Krawang Jawa Barat.
Senada juga disampaikan oleh Murian 40, nelayan Cilincing lainnya yang hendak mudik ke Subang, Jawa Barat. Ia lebih memilih menggunakan perahu agar bisa membawa barang bawaannya. Dan tempat tinggal tujuan di kampung halamannya juga berada dipesisir pantai. "Kalau jalan darat kami harus menumpang angkot untuk sampai ke kampung halaman, kalau pakai perahu langsung sampai dekat rumah" tuturnya.
Tradisi mudik lebaran menggunakan perahu ini sudah dilakukan bertahun-tahun. Dan dalam perjalanannya jarak yang mereka tempuh ke kampung halamannya hanya 5 sampai 6 jam saja. Meski dibilang nekad namun dengan menggunakan perahu mengarumi lautan mempunyai pengalaman tersendiri "Kami ini memang kerja dan hidup di laut mas! jadi engga pernah takut" tuturnya. (Bian)
Namun berbeda bagi nelayan-nelayan di Cilincing, mereka justru menggunakan perahunya untuk mudik ke kampung halamannya agar bisa berlebaran bersama keluarganya di kampung halamannya. Selain hemat ongkos juga bebas dari kemacetan. Namun angkutan ini sangat beresiko jika kondisi cuaca tidak menguntungkan. "Memang sih! beresiko tapi kami lihat kondisi cuaca dahulu, lagipula jarak yang kami tempuh tidak jauh " ujar Miran 45, nelayan Cilincing yang hendak mudik ke Krawang Jawa Barat.
Senada juga disampaikan oleh Murian 40, nelayan Cilincing lainnya yang hendak mudik ke Subang, Jawa Barat. Ia lebih memilih menggunakan perahu agar bisa membawa barang bawaannya. Dan tempat tinggal tujuan di kampung halamannya juga berada dipesisir pantai. "Kalau jalan darat kami harus menumpang angkot untuk sampai ke kampung halaman, kalau pakai perahu langsung sampai dekat rumah" tuturnya.
Tradisi mudik lebaran menggunakan perahu ini sudah dilakukan bertahun-tahun. Dan dalam perjalanannya jarak yang mereka tempuh ke kampung halamannya hanya 5 sampai 6 jam saja. Meski dibilang nekad namun dengan menggunakan perahu mengarumi lautan mempunyai pengalaman tersendiri "Kami ini memang kerja dan hidup di laut mas! jadi engga pernah takut" tuturnya. (Bian)